BREAKING NEWS
Loading...
Arizal & Nadia

Alhamdulillah, akhirnya kutemukan dirimu wahai belahan jiwaku..

Era Digital

Mari songsong era digital dengan penuh semangat dan percaya diri.

Hidup itu indah

Hidup adalah anugerah.

Karya

Terus belajar dan berkarya.

RIZALmedia

Disinilah semua ide dan gagasan saya persembahkan.

Kepanjen Idol

Sebuah wadah yang saya persembahkan untuk mendukung generasi muda kita.

Komunitas Blogger Indonesia

Sebuah komunitas yang saya dirikan dan persembahkan untuk kawan-kawan para blogger dari seluruh Indonesia.

Radio Kepanjen FM

Media radio yang pernah saya dirikan untuk misi hiburan dan pendidikan.

Tentang Arizal

Wawasan

Belajar Blog

Belajar Desain Grafis

Belajar Multimedia

RIZALmedia

Software

Belajar Media Sosial

Film

Hiburan


Penembakan terhadap mantan Presiden Trump ini pasti akan berujung ke perang sosmed!

Kanan: "ini pembunuhan terencana dan terstruktur!"

Kiri: "Halah, sandiwara! Gimmick politik!"


Yang banyak orang tidak tahu adalah US, pengamanan ex-presiden dan calon presiden beda!



Untuk mantan/calon presiden, pengamanannya tidak seketat presiden yang menjabat.


USSS masih in charge, tetapi outer perimeter protection & surveillance biasanya di "outsource" ke polisi setempat.


Pahami ini dulu, baru kita bisa memahami, "kok bisa sampsi ketembak?



(Di atas adalah foto penembaknya koit)

Kok bisa ketembak? Gampang sih bagi yang cuman bisa cuap² dibelakang layar. Kondisi dilapangan tidak segampang itu.


Pelaku pasti sudah melakukan perencanaan, dan tau resource pengamanan calon presiden tidak sebanyak pengamanan presiden aktif.



"Kok gak keliatan" ya itu foto diambil dari sudut beda dari lokasi si polisi di atap.


Dalam seni concealment, idealnya emang tempat kita beraksi dapat concealment dari segala penjuru, tapi prioritas adalah concealment dari arah target dan aset² lawan.



Kalau kelihatan pas mau nembak, kok gak di dor aja sekalian?


Gak segampang itu. Ini mantan/calon presiden, bukan presiden aktif. Rules of engagement + rules governing authorization to kill nya beda.


Kalau presiden aktif, si polisi bisa boleh tembak duluan demi melindungi.



Bisa boleh? Bukan pasti?


Ya, outer protection ada yang statis, ada yang mobile. Ini membuat resiko tembak teman sendiri.


Kalau untuk proteksi ex/calon presiden, target confirmation and authorizarion requirementnya pasti  lebih tinggi.


(Di atas ini video kejadian)


Kok bisa bobol?

Kombinasi planning, concealed approach, dan pengunaan baju yang dipilih si penembak dan juga stricter confirmation & authorization rules di perlindungan ex/calon presiden dibanding presiden aktif, semua menjadi faktor.


(Di atas ini video setelah kejadian)

Kalau upaya selevel ini targetnya adalah presiden aktif, kemungkinan besar si penembak sudah ditembak mati duluan oleh USSS/polisi.


Yang pasti, ini X/sosmed lain bakal ramai lempar²an n claim² konspirasi dan counter-conspiracy.


Hati² teman². Jangan mudah terhasut ya 🙏👍



Kok bisa si penembak mendekat? Ada beberapa hal yang dengan "hindsight" membuat pertanyaan timbul.


1. Lokasi acaranya, "long and narrow", dengan bangunan yang bisa dipakai sebagai vantage point hanya ada dibelakang panggung dan gedung2 di kiri panggung, tempat si penembak.


2. Set up acara seperti ini dengan "single defensive vantage point" set up sih minta/cari masalah.

Lokasi bangunan di kiri panggung merupakan "cluttered approach", tapi counter sniper malah di belakang panggung yang approachnya  "uncluttered" dan aksesnya bisa dikendalikan.


3. Atap di bangunan2 di kiri panggung, atapnya tidak datar, ini memberikan peluang "concealed approach" ke puncak atap untuk melakukan penembakan.


4. Kalau hanya bisa di set up single defensive vantage point, ironisnya, menurut pendapat saya, lokasi idealnya malah ada di lokasi si penembak, kenapa? Concealed position dari area penonton, dengan wide sweeping arc of fire yang bisa digunakan (termasuk bisa fire cover against bangunan di kanan panggung).


5. Saya khawatir fokusnya security detailnya adalah 2 arah:

a. Attacker approach di ground level dari pepohonan di kiri belakang panggung.

b. Attacker from the crowd.


6. Dengan 5.a. dan 5.b., memang posisi bangunan di kiri panggung menjadi tidak ideal.


7. Seharusnya mereka menggunakan minimum 2 defensive vantage point, dimana salah satunya adalah posisi si penembak, yang satu lagi bisa dibelakang panggung.


Kita tidak tahu risk assessment yang dilakukan seperti apa, yah, ini cuman omongan sekedar "with hindsight". Yang pasti, inquiry incident ini akan menjadi pusat atensi security analyst dan protection providers.


oleh : Gerry Soejatman (x.com/GerryS)

Saatnya Berbagi :
Share on WhatsApp
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :

Tidak ada komentar:


Top