BREAKING NEWS
Loading...
Arizal & Nadia

Alhamdulillah, akhirnya kutemukan dirimu wahai belahan jiwaku..

Era Digital

Mari songsong era digital dengan penuh semangat dan percaya diri.

Hidup itu indah

Hidup adalah anugerah.

Karya

Terus belajar dan berkarya.

RIZALmedia

Disinilah semua ide dan gagasan saya persembahkan.

Kepanjen Idol

Sebuah wadah yang saya persembahkan untuk mendukung generasi muda kita.

Komunitas Blogger Indonesia

Sebuah komunitas yang saya dirikan dan persembahkan untuk kawan-kawan para blogger dari seluruh Indonesia.

Radio Kepanjen FM

Media radio yang pernah saya dirikan untuk misi hiburan dan pendidikan.

Tentang Arizal

Wawasan

Belajar Blog

Belajar Desain Grafis

Belajar Multimedia

RIZALmedia

Software

Belajar Media Sosial

Film

Hiburan

Materi Praktikum Sound System (Materi Kursus Elektronika di RIZALmedia)


Berikut adalah Materi Praktikum Sound System untuk Peserta Kursus Elektronika di RIZALmedia yang kebetulan saya bimbing sendiri :


STEREO MIXER 8 CHANEL

A.KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan praktikum, diharapkan mahasiswa dapat :
1.Mengetahui prinsip kerja dari rangkaian mixer.
2.Mengetahui fungsi dari bagian – bagian mixer.
3.Mengoperasikan dan mengetahui kegunaan per potensio per chanel.

B.PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1.Mixer 8 chanel Stereo Sound System
2.Microphon
3.Speaker Aktif
4.Probe kabel secukupnya

C.DASAR TEORI
Mixing adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya dua (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over baru ke power amplifier dan akhirnya ke speaker.
Konsul mixing (Audio Mixer) adalah pusat dari sistem tata suara dimana operator dapat menyampur, menyamakan dan menambah efek-efek pada sumber-sumber suara. Berbagai konsul mixer dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam satu sistem tata suara tunggal. Dalam tata suara, konsul mixer utama (FOH, Front of House) harus berada dimana operator dapat melihat dan mendengar aksi di panggung. Mixing dengan booth monitor terdekat akan mencegah operator dari pendengaran yang campur aduk antara suara artis, umpan balik Loudspeaker utama, gaduh penonton dan juga efek akustik ruangan. Pada pertunjukan skala besar, sering kali menggunakan konsul mixing untuk monitor panggung secara terpisah, dimana diperuntukkan untuk menciptakan monitor hasil mix bagi monitor-monitor diatas panggung. Konsul-konsul ini sering kali terletak di samping panggung sehingga operator dapat berkomunikasi dengan yang sedang tampil diatas panggung. Sehingga akan memudahkan saat ada gamgguan-gangguan kecil karena cacat intrumen atau karena faktor lain yg menyebabkan suara cacat

Gambar dasar suatu Mixer dengan 3 input MIC.
D.LANGKAH KERJA
1.Siapkan Alat dan Bahan yang di butuhkan
2.Rangkailah Mixer dengan Microphon dan Speaker Aktif
3.Gambarlah Mixer Stereo Sound System lengkap dengan tombol-tombolnya
4.Jelaskan Fungsi dari masing-masing tombol Mixer
5.Untuk mengetahui fungi dari masing-masing tombol terlebih dahulu atur-aturlah tombol Mixer sehingga suara bisa keluar
6.Setelah langkah nomor 1 sampai dengan 5 dilakukan, kemudian tuliskan data yang sesuai didapat dari hasil praktikum tersebut yg mengunakan MIXER.

ANALISA DATA
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya dua (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over baru ke power amplifier dan akhirnya ke speaker.
Bagian – bagian pengatur pada mixer 8 chanel dan fungsinya :
1. Mic/line
Switch tekan ini untuk merubah sirkit gain control. Tergantung apakah yang menjadi input adalah mic, effect return atau tape deck/CD. Pada banyak mixing console terdapat terminal input yang terpisah antara mic dan line input pada channel yang sama. Input mic biasanya menggunakan tipe konektor balans 3 pin XLR atau kadang biasa disebut jack Canon. Sedangkan line input menggunakan jack seperti yang biasa dipakai jack gitar. Hal ini memungkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan switch ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan diantara keduanya. Sebagai contoh, anda dapat mencolokkan effect return dngan gain yang diset rendah pada mic input kemudian mencolokkan lagi tape deck pada line input channel yang sama. Pada saat band sedang show dan tape deck tidak dibutuhkan, anda tinggal men-switch tombol tersebut pada posisi mic. Kemudian pada saat band telah selesai dan butuh playback musik dari tape deck/CD, anda juga tinggal men-switchnya pada posisi line. Ini bisa dilakukan untuk menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak terlalu besar.

2. Gain
Disebut juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang kita inginkan diterima oleh console. Apakah berupa signal mic atau berupa signal line (keyboard, tape deck, dll). Tombol ini akan sangat membantu untuk mengatur signal yang akan masuk ke console. Bila signal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat dikurangi. Contoh : untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak meiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain yang lebih. Sedangkan untuk gebukan kick drum, mungkin dilakukan dengan sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap input yang masuk ke mixer tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan distorsi, sedangkan kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang bila berlebihan akan menyebabkan noise.
Jadi input gain stage adalah hal yang paling penting dan kritis, karena dari sinilah semua suara yang berkualitas dimulai. Makanya usahakanlah untuk menjaga agar setiap input tetap clean dan clear sebisa mungkin. Sebab noise dan distorsi yang diakibatkan dalam poin ini akan mengalir terus ke seluruh system dan membuat seluruhnya jadi terganggu. Bila ternyata input gain sangat besar atau bahkan terlalu besar sehigga setelah dikurangi juga masih saja terlalu kuat, maka untuk itu terdapat switch PAD pada console yang fungsinya adalah untuk menurunkan gain input signal mulai –20 sampai –30 db.

3. EQ pada channel
Pada setiap channel di mixing console selalu terdapat Equalizer Section.yang terdiri dari BASS, MIDLE, TREBLE Fungsinya yaitu sebagai pengatur tone untuk me-modifikasi suara yang masuk pada channel tersebut. Umumnya sound engineer melakukan perubahan sound melalui EQ bertujuan dua :
1. Untuk merubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai
2. Mencari karakterisrik suara yg sesuai.
3. untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung, overtune, dll.

Pengaturan yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low, midle dan Hi, kemudian penambahan dan pengurangan (boost/cut). Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur dengan fungsi yang full parametric. Yang dimaksud fix diatas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki tombol untuk mmilih frekuensi yang akan disetting. Karena frekuensi yang akan “dikerjai” telah ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ jenis ini mirip denga pembagian yang terdapat pada crossover, hanya terdiri atas :
1. Low, dan hi-pada EQ 2way Low
2. Mid dan Hi-pada EQ 3wayLow
3. Low Mid, Hi mid dan Hi-pada EQ 4 way

Memutar tombol boost/cut akan memberi pengaruh sampai 12 atau 15 db tergantung mixing console apa yang anda gunakan. Keuntungan EQ yang fix adalah : harga yang relatif ekonomis, terhindar dari kesalahan pmilihanfrekuensi yang akan disetting. Kesalahan seperti ini bisa disebabkan oleh kurang berpengalamnnay sound engineer (penata suara), dan keuntungan yang terakhir adalah hemat waktu dalam pen-settingan. Namun ada juga kekurangannya seperti : kita tidak dapat memilih frekuensi khusus yang kitainginkan. Karena semua frekuensi telah ditetapkan dari pabriknya.

4. EFFEX
Effex dalam mixer ini mempunyai suatu fungsi mengirimkan sinyal suara ke rangakain suara EFFEX yaitu biasanya REVERB,ECHO, yang bisa membuat suara si vokal atau instrumen tersebut menjadi lebih baik dengan settinggan yg berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan situasi ruangan. Dalam mixer ini dah terdapat effex yaitu ECHO DELAY yang bisa di atur kecapatan effex delaynya sesuai dengan selera yang kita kehendaki.

5. AUX Send
Dari tombol putar ini dapat dikirim signal dari channel tersebut keluar mixing console (melalui terminal aux out pada terminal keluaran di panel belakang mixer), kemudian dari tombol ini juga dapat dikontrol level signal yang dikirimnya tadi. Signal yang dikirim ini terpisah sama sekali dari keluaran master. Ini berguna untuk mengirim signal ke system monitor, atau juga ke berbagai macam unit effec, dan dari keluaran effect dikirim lagi ke channel yang berbeda pada mixing console. Mixer yang pling sederhana sekalipun sedikitnya memiliki satu atau dua AUX SEND. Satu untuk mengirim signal ke monitor dan satu untuk mengrim effect (echo, reverb).

6. PAN (balance)
Merupakan potensio Balance yang mengatur keluaran antara R(right) dan L(left) kanan dan kiri untuk keseimbangan masing-masing chanel yang di pakai.

7. Volume Chanel
Volume ini adalah volume per chanel yang di pakai untuk mengeluakan ke volume master out, sehingga dari suara per chanel akan bisa di atur sesuai dengan apa yang masuk ke per chanel entah vokal dan instrumen sehingga akan menghasilkan suara yang bisa sama antara chanel satu denga yang lainnya.

9. Master auxiliary
Setiap auxiliary dari channel memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur level untuk keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel memiliki master aux 1 untuk mengatur seluruh level dari aux 1 setiap channel. Begitu juga auxiliary lainnya. Yang berarti bila mixer meiliki 4 auxiliary out, maka akan terdapat 4 auxiliary master. Perhatikan beberapa tombol sejenis seperti Aux Master, Effect Master, Monitor Master, atau sesuatu yang kurang lebih adalah berfungsi sama. Untuk pen-settingan awal putar tombol tersebut pada posisi jam 2, baru lakukan pen-settingan pada channel. Bila ternyata masih kurang kuat, tambah lagi, atau bila terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung situasi.

10. Auxiliary Return
Signal yang telah dikirim melalui auxiliary out ke unit effect apakah Delay, Reverb atau lainnya akan dikirim kembali ke mixing console untuk digabungkan dan diseimbangkan secara tepat dengan level dari signal orisinil source tadi. Walupun cukup banyak juga mixing console yang memiliki pengaturan effect return secara khusus. Yang biasanya bukan dalam bentuk slider (potensio geser). Bila memang masih terdapat channel yang dapat digunakan sebagai masukan effect, kita dapat melakukan pegaturan sengan slider yang lebih memudahkan seperti melakukan pengaturan pada channel standard. Namun pengaturan dengan aux return juga sama seperti yang kita lakukan pada channel, hanya dengan memutar ke arah kanan dan kiri untuk menambah dan mengurangi level effect. Perhatikan! Bila anda membuka sedikit saja Aux Send dari channel yang telah digunakan sebagai effect return, akan berakibat feed back dan noise. Atasi segera dengan menurunkan level dari channel, kemudian periksa Aux Send pada channel.

11. Master Volume (Right-Left)
Volume ini adalah volume out yaitu pusat dari keseluruhan dari chanel 1-8 chanel yang berfungsi mengatur output keluaran antara output R(Right) dan L(Left), yang menuju ke masing- masing power amplifier yang di pakai, sehingga akan bisa sekali di dapatkan pusat pengaturan volume keseluruhan chanel dari master volume.


G. KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan praktikum dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Mixer adalah suatu pencampur dari berbagai instrumen yang mau di set menjadi satu adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, yaitu melalui setting Gain, Equalizer, Effex, Aux, PAN(balance), volume dan menjadikannya dua (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya Audio Distribution lalu ke cross-over baru ke power amplifier sebagai penguat akir untuk bisa di salurkan ke speaker.

STEREO GRAPHIC EQUALIZER

A.KOMPETENSI
Dari hasil praktik ini diharapkan mahasiswa dapat:
1.Mengetahui pengertian TENTANG equalizer.
2.Mengetahui cara kerja equalizer gapic stereo20 Ch.
3.Mengamati karaktristik equliser grapic stereo 20 ch.
4.Menganalisis dan menyimpulkan data praktikum.

B.PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1.CRO
2.Equaliser stereo 20 ch
3.AFG
4.Kabel

C.TEORI SINGKAT
Equalizer ada dalam sistem tata suara dalam dua bentuk : Equalizer grafik dan Equalizer parametrik. Keduanya dipakai dengan filter-filter End-cut.qualizer parametrik mempunyai pemutar paling tidak tiga parameter yakni : frekuensi, Perbesar-potong (boost/cut) dan Q(lebar jalur). Equalizer tersebut lumrah ditemukan berada dalam setiap kanal dalam konsul mixing, namun ada juga yang dibuat terpisah.
Equalizer grafik mempunyai penggeser-penggeser yang mengacu pada sebuah kurva dari response terplot pada sebuah grafik. Pada sistem tata suara biasanya didesain pada tengah-tengah 1/3 oktaf. Filter-filter suara End-cut akan membatasi lebar jalur melewati batasnya, dimana akan mencegah gangguan-gangguan subsonik dan pengaruh RF atau ganggunag-gangguan dari pengatur lampu yang dapat mengganggu sistem suara.
Bagian-bagian dari filter-filter End-cut seringkali termasuk dengan equalizer grafik untuk memberikan pengaturan penuh. Sebuah penekan umpan balik (Feedback suppresor) adalah jenis filter yang akan secara otomatis mendeteksi dan menekan umpan balik suara dengan memotong frekunsi suara mana yang menyebabkannya.
Rangkaian parametric equalizer merupakan jenis filter aktif dengan
menggunakan op-amp, dimana frekuensi respon yang dihasilkan adalah berupa
band-pass filte r. Alat ini dirancang dengan menggunakan state variable filter,
yang dapat digunakan untuk merubah gain pada range ? 15dB, menggeser
frekuensi center dan bandwidth -nya pada range antara 50 Hz sampai dengan 10
kHz yang perubahannya dapat dilakukan secara independent. Pada pengujian dengan oscilloscope didapatkan grafik dari pergeseran gain yaitu pada range ? 15 dB. Sedangkan untuk frekuensi center dan bandwidth dapat digeser antara 50 Hz sampai dengan 10 kHz. Tetapi pada uji dengar masih muncul noise, walaupun perubahan suara sudah nampak.

Rangkaian resonansi

Fr = 1/ 2Π √LC
Faktor kualitas (Q)
Q = 2Π FCL/ Re
BBw = Fr / Q

Untuk Rangkaian Penguat dan Peredam
Bila Rp pada posisi 1, maka Vo = Rf . Re. Vi / Re
Sehingga rangkaian berfungsi sebagai penguat
Bila Rp pada posisi 2 maka Vo = Re.Vi / Re + R
Sehingga berfungsi sebagai peredam

G.KESIMPULAN
Dari hasil praktikum ini dapat didimpulkan bahwa:
1.Equalizer ada dalam sistem tata suara dalam dua bentuk : Equalizer grafik dan Equalizer parametrik.
2.Equalizer grafik mempunyai penggeser-penggeser yang mengacu pada sebuah kurva dari response terplot pada sebuah grafik. Pada sistem tata suara biasanya didesain pada tengah-tengah 1/3 oktaf.
3.Filter-filter suara End-cut akan membatasi lebar jalur melewati batasnya, dimana akan mencegah gangguan-gangguan subsonik dan pengaruh RF atau ganggunag-gangguan dari pengatur lampu yang dapat mengganggu sistem suara. Bagian-bagian dari filter-filter End-cut seringkali termasuk dengan equalizer grafik untuk memberikan pengaturan penuh. Sebuah penekan umpan balik (Feedback suppresor) adalah jenis filter yang akan secara otomatis mendeteksi dan menekan umpan balik suara dengan memotong dengan otomatis mana yg akan di cut dari frekunsi suara mana yang menyebabkannya.
4.Dari data pengatan tersebut maka dapat dikatakan equalizer tersebut bisa dikatakan dalam keadaan baik, karena pada table pengamatan sesuai dengan karekteistiknya bahwa pada posisi min maka equalizer tersebuat akan meredam penguatan, sedangkan pada posisi max maka equalizer tersebut akan melakukan pengutan.

POWER AMPLIFIER

A.KOMPETENSI
Dari hasil praktik ini diharapkan mahasiswa dapat:
1.Mengetahui jenis power amplifier.
2.Mengamati sinyal output power amplifier
3.Mengamati karaktristik power amplifier
4.Menganalisis dan menyimpulkan data praktikum.

B.PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1.CRO
2.AFG
3.Power amplifier
4.Speaker / Load
5.Kabel

C.TEORI SINGKAT
Power AMPLIFIER, adalah perangkat yang memperkuat sinyal2 electromagnetic menjadi audio, kerja power ampli disini adalah memperkeras sinyal yg lemah menjadi kuat dalam arti divice yg terhubung diperkuat(suara).
Power amplifier bertugas sebagai penguat akhir dari preamplifier menuju ke driver speaker. Amplifier pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu Power Amplifier dan Integrated Amplifier. Power Amplifier adalah penguat akhir yang tidak disertai dengan tone control (volume, bas, treble), sebaliknya integrated amplifier adalah penguat akhir yang telah disertai dengan tone control.

D.LANGKAH KERJA
1.Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.Rangkailah AFG, power amplifier, dummy load dan CRO seperti gambar
3.Setelah rangkaian terpasang semua, kemudian hidupkan semua alat.
4.Atur frekuensi keluaran dari AFG mulai dari 20 Hz sampai 20 KHz dengan amplitudo yang selalu sama yaitu 1 Vp-p.
5.Atur power amplifier (bass, trebel, middle dan balance) hingga bentuk gelombang yang ditampikan di CRO bagus.
6.Bandingkan antara gelombang input dari AFG dan gelombang output dari dummy load.
7.Catat hasil pengamatan.

G.ANALLISA DATA
Dari data tebal pengamatan dapat kita ketahui bahwa:
P (daya) pada pengamatan tersebuat adalah :

>pada saat Fin = 1 KHzRL = 8 Ohm
Vin = 1,2 x 5 mV
Vout = 1,4 x 1 V
Maka Veff = 0,707 x 1,4 x 1 V = 0,9898
Sehingga P = (Veff)2 / (2 x RL)
= (0,9898)2 / (2 x 8)
= 0,0612 W

>pada saat Fin = 20 KHz RL = 8 Ohm
Vin = 2,2 x 5 Mv
Vout = 2,2 x 0,5 V
Maka Veff = 0,707 x 2,2 x 0,5 V = 0,7777
Sehingga P = (Veff)2 / (2 x RL)
= (0,7777)2 / (2 x 8)
= 0,0377 W


H.KESIMPULAN

Power amplifier merupakan suatu alat elektronik yang berfungsi memperbesar daya input sehingga saat output di keluarkan melalui dummy load atau speaker akan mampu mengetarkan memberan speaker sehingga menimbulkan bunyi yang dapat kita nikmati.

- Besarnya daya (P) dapat diketahui dengan rumus :
V eff
P = ------------------
2 x RL

Dimana : V eff = Vout x 0,707
RL = besarnya impedansi beban ( dummy load/speaker)

AUDIO DISTRIBUTOR

A.KOMPETENSI
Dari hasil praktik ini diharapkan mahasiswa dapat:
1.Mengetahui cara kerja dan pemasangan audio disributor
2.Mengamati karaktristik audio distributor.
3.Menganalisis dan menyimpulkan data praktikum.

B.PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1.CRO
2.AFG
3.Audio Ditributor
4.Kabel
Dalam Sound system atau rangkaian Audio sering menggunakan suatu rangkaian audio amplifier yang berjumlah lebih dari 1 buah. Sementara output pada mixer hanya mempunyai 2 channel keluaran. Maka perlu digunakan suatu rangkaian pendistribusi dari output ke masing – masing rangkaian penguat. Dengan adanya rangkaian distribusi sinyal audio akan didapatkan sinyal masukan dari masing – masing amplifier yang mempunyai penguatan yang sama, sehingga output dari amplifier nantinya akan menghasilkan sinyal yang berkualitas ( tidak cacat ) dan pembagian antara input masing-masing power dapat sama rata.
Audio distributor adalah rangkaian yang mampu menditribusikan sinyal audio stereo (2 kanal), menjadi 6 kanal stereo, untuk distribusikan ke 6 buah power amplifier stereo secara full stereo, full power, dan rangkaian ini mempunyai keistimewaan;
a)Menjaga bidang dinamika audionya tetap tinggi
b)Dapat mempertahankan desah agar tetap rendah
c)Dapat meningkatkan kemampunan power audio anda dari gangguan sinyal audio liar, agar gelombang radio tidak masuk ke power anda.
d)Dapat menjadikan reproduksi musik yang gesit
e)Dapat memantapkan power audio
f)Mampu mengubah reproduksi musik yang loyo, kusam menjadi lebih gesit,dan mantap.

E.LANGKAH KERJA

1.Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.Menghubungkan input rangkaian dengan AFG dan mengatur Amplitudo minimum dan frequensi 1KHz.
3.Menghubungkan output rangkaian dengan CRO.
4.Menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan dan mengamati besar tegangan output dari masing – masing channel output rangkaian.
5.Menghitung besar penguatan dari rangkaian.
6.Membuat kesimpulan.

G.ANALLISA DATA
Dari data tebal pengamatan dapat kita ketahui bahwa:
Pengutan pada penagmatan tersebuat adalah

Besar penguatan rangkaian =
Output 1 pada ferq 20 Hz adalah

AV = 1.7/1 =1.7 x

Output 2 pada ferq 20 Hz adalah

AV = 1.6/1 =1.6 x

H.KESIMPULAN
Dari hasil praktikum ini dapat didimpulkan bahwa:
1.Dengan audio distributor kita dapat mendistribusikan suatu sinyal input yang hanya mempunyai 2 buah output menjadi beberapa output yang nantinya akan digunakan untuk memberi inputan ke amplifier.
2.Audio distributor dapay menghasilkan sinyal output dengan keluaran tiap channel mempunyai penguatan yang sama, sehingga nantinya tidak terjadi perbedaan penguatan dari tiap – tiap masukan ke amplifier sehingga akan menghasilkan keluaran yang sama.
3.Audio distributor terdiri dari rangkaian mixer sederhana lalu diumpankan ke Op-Amp sebagai pengatur penguatan masing – masing output.
4.Penguatan yang dihasilkan dari audio distributor ini bervariasi. Mulai dari 1,4 kali sampai 1,8 kali. Pada frekuensi tinggi, penguatan cenderung menurun

Penjelasan Detail mengenai Audio Limitter pada Audio Compressor Sound System atau Broadcast System


Dalam elektronik, sebuah limiter adalah sebuah rangkaian yang memungkinkan sinyal input yang ditetapkan di bawah kekuasaan untuk lulus tidak terpengaruh sementara pelemahan puncak sinyal yang lebih kuat yang melebihi kekuatan masukan ini.

Dahulu sewaktu rekaman banyak dilakukan di pita analog, ketika seorang Sound Engineer merekam material yang memiliki perubahan dinamika tinggi, maka dia akan menurunkan volume sehingga bagian yang berdinamika kuat tak akan mengakibatkan distorsi. Masalahnya, ketika volume diturunkan, maka bagian yang lembut berada dekat pada noise floor, jadinya tak terdengar jelas karena tertutup oleh suara seperti “shhhhhh”. Dengan menggunakan compressor, maka Sound Engineer dapat men-stabilkan materi sehingga volume keseluruhan dapat diangkat dan mengurangi tape noise.

PEMBAHASAN
Audio limiter sendiri dapat di bedakan menjadi audio limiter dan audio compressor. Seperti telah di ungkapkan dalam pendahuluan tadi bahwa audio limiter digunakan untuk membatasi sinyal audio sedangkan audio Compressor adalah sebuah alat yang termasuk dalam kategori “gain based”.
Sewaktu kita menyetel parameter2 yang terdapat pada sebuah unit compressor, digunakan satuan dalam dB. Compressor berguna utk membuat signal lebih rata atau stabil (tidak terlalu naik turun).
Contohnya adalah penggunaan compressor pada vocal. Mari kita bayangkan apabila kita mixing sebuah lagu yang hanya terdiri dari vocal, sedangkan musiknya berasal dari keyboard atau organ tunggal. Kita mengetahui bahwa musik organ tunggal memiliki dinamika yg konstan, sehingga akan menjadi masalah apabila vocal nya memiliki dinamika yang lebar.

Misalnya si penyanyi berbisik pada intro, lalu menyanyi dengan kencang pada bagian reff. Apabila kita mem balance musik dan vocal berdasarkan saat ref, maka ketika intro vocal tak akan kedengaran karena si penyanyi berbisik. Begitu juga apabila kita mem balance musik dan vocal berdasarkan saat intro, maka saat ref musik akan tertutup karena si vocalist menyanyi dengan kencang / berteriak.
Dengan menggunakan compressor, Sound Engineer dapat menstabilkan vocal tersebut sehingga dapat “masuk/menempel” dengan baik pada musik organ tunggal. Untuk rekaman, Compressor juga dapat digunakan “sebelum” signal masuk ke tape / hard disk. Untuk aplikasi ini, Compressor berguna untuk menjaga signal yang masuk agar tidak sampai terjadi digital clipping.

Dasar Audio Limiter
Rangkaian dioda pemotong (Clipper) juga dikenal sebagai Pembatas tegangan (voltage limiter). Rangkaian ini digunakan untuk membatasi tegangan sinyal input pada suatu level degangan tertentu. Rangkaian ini berguna untuk pembentukan sinyal dan juga untuk melindungi rangkaian dari sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. Beberapa aplikasi dari pembatas tegangan adalah noise limiter dan audio limiter.

Rangkaian pembatas tegangan ada 2 jenis berdasarkan pada level tegangan yg dibatasi. Pembatas tegangan yang membatasi tegangan sinyal input pada bagian positifnya disebut pembatas tegangan positif (positive limiter) sedangkan yang membatasi tegangan sinyal input pada bagian negatifnya disebut pembatas tegangan negatif (negative limiter).

Macam-Macam Pembatas Audio/Audio Limiter:
Yang masih termasuk dari kategori audio limiter antara lain:
a) Limiter: output nya konstan, tidak perduli besar kecil nya signal yang masuk / signal tak diperkenankan melewati threshold yang ada.
b) Brick Wall Limiter: Limiter yang banyak digunakan pada saat mastering untuk menaikkan volume keseluruhan dari sebuah material audio.
c) Frequency Selected Compressor: bekerja pada satu band frequency yang telah ditentukan. Contohnya adalah deesser. Deesser bekerja pada frequency sekitar 5 – 8 kHz dan berguna untuk menekan bunyi desis pada vocal.
d) Multi Band Compressor: Banyak digunakan utk mastering. Bisa kita bayangkan sebagai beberapa compressor dijadikan satu. Yang mana tiap-tiap compressor menangani frekuensi atau bandwith yang berbeda secara independent. Tiap bandwith dapat memiliki settingan attack, release , ratio dan threshold yang berbeda juga. Misalnya kita memiliki MBC yang dibagi 3, maka dapat di set: satu untuk meng-compress frequency rendah, satu untuk mid, dan satu untuk high frequency.

Apabila digunakan dengan baik dan benar, sebagian besar pendengar yang awam tak akan menyadari bahwa compressor telah digunakan. Telinga manusia cenderung lebih peka terhadap perubahan pitch daripada perubahan amplitude. Umumnya, sound engineer mengerti musik. Tentu nya anda mengerti, selain nada dan irama, perubahan dinamika atau keras lembut nya sebuah lagu sangat mempengaruhi keindahan dari lagu tersebut. Apalagi utk lagu klasik. Nah, inilah yang akan kita coba pertahankan.

Parameter Yang Ada Dalam Audio Limiter
Secara garis umum ada 5 buah parameter yang dapat di adjust, yaitu: threshold, ratio, attack time, release time, dan output/gain. Dari ke 5 parameter ini, saya akan membagi nya menjadi dua bagian yaitu, threshold dan ratio. Selanjutnya adalah attack time dan release time. Pertama-tama kita membahas soal threshold dan ratio.

Yang pertama adalah threshold. Threshold adalah satu point dimana apabila sebuah signal melewati titik ini, maka si compressor akan mulai bekerja. Anda lah yang menentukan threshold ini. Sebagai contoh, apabila threshold di set pada -20 dB, maka semua signal yang melewati -20 dB akan di proses. Signal yang tak melewati tak akan di proses.

Parameter yang kedua adalah ratio. Singkatnya, ratio adalah perbandingan atau jumlah dari kompresi yang akan dikenakan kepada signal audio yang melewati batas threshold. Misalkan ratio di set pada perbandingan 3:1 dan threshold -20 dBFS. Apabila signal berada pada -14, berarti melewati threshold dengan jumlah 6 dB. Lalu akan di kompress dengan perbandingan 3:1. Maka akan kita dapat hasil 2. Nah ini yang kita tambahkan pada threshold kita yang -20 tadi. Hasil akhir nya adalah -18 dB.

Kita telah membahas berulang kali soal dB ini, mungkin anda bertanya-tanya, berapa dB kah kompresi yang baik itu? Sebagai jawaban nya, tergantung selera dan jenis musik yang sedang anda mixing. Tapi, ada patokan nya yaitu: apabila anda sudah mengkompress sebesar 6 dB, maka di persepsikan itu adalah setengah dari keras nya suara sebelum di kompress. Utk lebih jelas nya perhatikan tabel pada bagian bawah artikel ini.

Parameter kita yang ketiga, adalah attack time. Attack time menentukan berapa lama nya si compressor “menunggu sebelum mulai bekerja” setelah ia mendeteksi adanya signal yang melewati threshold. Seperti kita lihat pada gambar diatas, setiap instrument memiliki “Sound Envelope” yang berbeda. Jika attack time anda set “fast”, maka compressor akan melihat dan bereaksi pada hampir setiap signal yang melewati threshold.

Contohnya saat kita gunakan compressor pada track drum. Apabila attack time di set cepat, maka compressor akan bereaksi terhadap setiap pukulan drum. Ketika anda merubah attack time to “slow”, maka compressor tak akan bereaksi terhadap signal berdurasi pendek.

Parameter kita yang ke empat, adalah release time. Release time menentukan berapa lama nya si compressor “menunggu sebelum berhenti bekerja” setelah ia mendeteksi bahwa signal audio sudah tak lagi berada di atas threshold. Bisa juga diartikan waktu nya sebelum compressor kembali ke normal (sebelum dia bekerja)

Parameter yang ke lima adalah make up gain, atau output. Ketika sebuah signal di compress, maka otomatis amplitude nya akan berkurang. Output ini berguna untuk menambah “Gain” dari signal audio anda yang sudah di kompress.

Beberapa Compressor memiliki settingan yang disebut Hard Knee atau Soft Knee. Perbedaan nya adalah, pada Hard Knee, ketika signal masih di bawah threshold, sama sekali tidak di compress. Begitu melewati threshold, maka compressor langsung bekerja. Pada soft knee, ketika signal mulai mendekati threshold maka compressor nya mulai bekerja.

Cara Menyalakan Lampu Neon menggunakan Arus DC 12V

Inverter adalah prinsip mengubah arus DC menjadi AC dan ini bisa kita terapkan pada lampu neon atau lampu hemat energi milik kita.

Hanya dengan input tegangan 4,5 - 12 volt kita sudah bisa menyalakan lampu neon yang harusnya untuk tegangan AC 220 volt. Luar Biasa kan ?

Prinsip inilah yang sering digunakan pada lampu darurat yang dijual di pasaran, atau yang digunakan oleh para pedagang makanan, atau para pemburu hewan di malam hari.

Silahkan mencoba dan selamat berkarya.... ^^

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhklwf4ZKa1oadGVukR_SGfo7Qj1WoCYWKRKA3riT_CPagAWlma8SvYg3ukMy-rzUGXdPrgaBhgYDGUkwqVaupXl3DARxTQ5JMShXLgcuPXeXkAq2pQjVKhr1V23qgyvD1_oZcvurSl4pA/s1600/inverter.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTJyOi3kqDdWWuBHtlU1hUbg0i3XIQVqtj89J9Ud5cqQSXJA-5cNTBjbCt5Q0Ggi8Iqym6xn0vNZsDbeGufy2TIOOgoc4Zx02wzmeYajQA1b1UNhpEBs6fUcKB_buIx6ZRd69lzsCmK-A/s1600/inverter.gif


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiijybfPR8CbD_w3CJS_PKEgoV6ePT20zvo1mojneMRWSVLypF5Nc3B2Us0wR-1iSRaFS-KVINiYoVVpDHsbJ_JHnrv9tfXHLPdZZQRIqDwwTxKHo6P5bOW3vZLduseS1ci-PpDOwDP6N4/s1600/sheet.gif

Pengertian Elektronika

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari arus lemah, alat-alat maupun komponen elektronika.

Semua perangkat elektronika seperti komputer, laptop, printer, monitor, tv, radio, hp/ponsel, dll, semuanya menggunakan sistem elektronika.

Oleh sebab itu, bagi yang suka teknologi, marilah kita pelajari teknologi dari elektronika dasar, agar kita mampu memahami bagaimana teknologi itu bekerja, agar kita bisa mampu mendirikan pabrik elektronika sendiri, dan tentu saja dengan perjuangan untuk mengejar ketertinggalan.

Saat ini kita masih dipenuhi dengan barang-barang teknologi impor buatan luar negeri. Semoga suatu ketika Indonesia, kita semua, mampu membuat pabrik elektronika sendiri, dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia sendiri... Amiin... Amiin... Ya Robbal Alamiin...

VU Test RF Signal untuk Teknisi Broadcast

Anda sedang bergelut di bidang broadcast / pemancar FM? Maka sepertinya Anda perlu memiliki alat sederhana ini. Silahkan beli di toko elektronik, yakni VU yang berukuran kecil, kemudian 2 buah Dioda 4148, plus sebuah trimpot 100k.

Setelah itu rangkai seperti di bawah ini, dan gunakan ujung input untuk mengecek setiap penguatan pada pemancar Anda apakah masih normal semua telah mengeluarkan RF pada tiap tingkatannya. Ini berfungsi sekali pada saat terjadi trouble pada pemancar Anda, kira-kira penguatan mana yang sedang bermasalah.

Skema Rangkaian Pemancar FM 88 - 108 MHz 40 watt menggunakan TR C 1946

Transmitter FM ini dapat bekerja dari range 88MHz sampai 108MHz. Rangkaian transmitter ini terdiri dari 2 tingkat, yang pertama oscilator yang kedua booster yang menggunakan final transmitter transistor C 1946.

Sinyal RF yang telah dimodulasi dalam rangkaian transmitter ini dikuatkan dalam 3 tingkat yaitu dimulai dikuatkan pertama kali oleh penguat transistor 2SC2053 kemudian dikuatkan lagi oleh penguat 1 transistor 2SC1970 dan terakhir dikuatkan dengan penguat 1 transistor 2SC1971.

Rangkaian trnsmitter FM ini dapat langsung diberikan sinyal input berupa sinyal audio. Rangkaian transmitter ini bekerja dengan sumber tegangan 12VDC untuk bagian trnsmitternya dan 9VDC untuk bgin oscilator dan mixernya. Rangkaian transmitter dalam artikel ini merupakan transmitter FM mono dan sering digunakan oleh hobiest dan amatir radio.

Rangkaian detil dari transmitter ini dapat dilihat pada gabar berikut :

Rangkaian Transmitter FM 88 – 108MHz






Frekuensi kerja transmitter ini dapat diatur menggunakan potensimeter 5K dari 88MH – 108MHz. Rangkaian oscilator yang diterapkan pada transmitter ini menggunakan sistem VCO (Voltage Control Oscilator) yang disusun dengan dioda varaktor. Rangkaian transmitter ini telah lengkap dengan gambar rangkaian power supplynya ehingga dapat dipahami dengn mudah.

Cara Membuat PCB menggunakan Teknik Sticker

Membuat layout PCB memang sangat sulit bila menggunakan Spidol OHP / Spidol Permanent saja. Pasti akan ada celah yang kurang sempurna bila kurang telaten pengerjaannya.

Nah, bila hasil ingin sempurna kita bisa juga menggunakan teknik penempelan sticker seperti ini, jadi silahkan buat desainnya menggunakan Corel DRAW terlebih dahulu, bila telah selesai simpan dalam format CDR lalu berikan pada tukang sticker cutting.

Kita bisa membuat sticker cutting untuk rangkaian PCB kita. Yang sederhana saja, asalkan daya rekatnya kuat dan terdapat lubang-lubang sisa untuk tempat melarutkan lapisan PCB dengan ferrite chloride. Hasilnya pasti akan lebih memuaskan. Selamat mencoba.



Skema Rangkaian Audio Limiter Sederhana untuk Broadcast FM

Pernah dengar kualitas suara penyiar radio yang terdengar di radio kita kalau pas dia menjauh dari mic, maka suaranya akan otomatis membesar sendiri, lalu kalau suaranya terlalu keras maka akan terdengar tetap dengan batasan volume yang diinginkan ? Nah, berarti si teknisi audio di studio radio tersebut pasti menggunakan sistem audio limiter pada output dari mixer menuju ke pemancarnya.

Audio Limiter ini juga berfungsi ketika terputar lagu dengan kualitas suara yang terlalu kecil maka akan dibesarkan, lalu bila terlalu besar maka akan dilimit (dibatasi) sesuai batas normal volume yang diinginkan saja.

Ada banyak Audio Limiter berkelas yang harganya mahal, namun kali ini Anda bisa belajar membuat Audio Limiter sendiri menggunakan IC NE 5532. Okey.. selamat berkarya... ini bisa juga digunakan di perangkat audio Anda di rumah lho.. sekalian belajar bagaimana kinerja Limiter sebenarnya.

Silahkan buat rangkaian PCBnya dari Skema Rangkaian Audio Limiter Sederhana untuk Broadcast FM berikut ini :

Stereo Broadcast Limiter Circuit for Ramsey FM10A and FM25A transmitter Rev 1.0 (C) 1990 G. Forrest Cook

Pemancar FM Sistem Tabung


Setelah cukup lama nggak posting, kira-kira 2-3 tahun mumpung lagi semangat kita coba posting lagi. kali ini kita akan diskusikan tentang pemancar FM menggunakan tabung.
Penggunaan tabung sebagai penguat ataupun osilator sering kita temui pada pemancar 80m.
untuk FM Broadcast penggunaan tabung umumnya adalah sebagai penguat akhir, walaupun jaman sekarang rata-rata sudah menggunakan teknologi Mosfet, banyak dijual RF Power Amplifier di atas 1 KW dengan menggunakan MOSFET, dengan ukuran dan harga cukup ringan.
Tetapi kenapa sebagian dari kita masih 'setia' dengan tabung?
Sebagian dari orang itu mengatakan: tabung lebih tahan terhadap Mismatch, dan rangkaiannya lebih sederhana, nggak pakai combiner-combiner-an.
Untuk memulai ( karena saya juga pemula di urusan tabung ini ), ada skema pemancar FM menggunakan tabung sebagai osilator sekaligus power amplifiernya, jadi hanya menggunakan 1 tabung saja, sederhana bukan? output bisa keluar sekitar 3 watt, bandingkan dengan transistor....

untuk posisi kaki-kaki el84 bisa dilihat pada gambar juga bentuk fisik tabungnya


http://txfm.blogspot.com/2011/10/pemancar-fm-tabung.html

Pemancar FM dengan metode Link

untuk memperbesar daya pancar kita tdk lah perlu meperbesar daya atau watt Rf,yg kita perlukan adalah sebuah pemancar link yg kita tempatkan diatas puncak.
Untuk meningkatkan Daya pancar Sebuah pemancar Radio Diperlukan Sebuah link atau Relay. Pertama kita harus membuat sebuah pemancar frekwensiVHf atau UHf.Kalau kita ingin merakit sendiri ,maka kita pilih frekwensi VHf saja yg kanal Frekwensinya antara 130mhz-140mhz saja.

Macam-macam Antena untuk Pemancar FM


1.antena 5/8lamda


antena ini cukup ekonomis dan terjangkau
Low Cost Vertical Antenna. Up to 500W power handling

* High Power Version
* FM Band 87.5 – 108 MHz
* Omni directional Pattern
* Vertical Polarization
* High Gain 3.3 dBi







2.antena telex/2x5/8
dari namanya 2x 5/8 secara teori antena ini mempunyai hig gain 2 kalinya antena 5/8 tentunya...untuk hasil pasti lebih bagus...untuk skala pemancar 30watt sampai 500watt...ekonomis meski mempunyai bentuk yg panjang....














3.ANTENA jenis OMB single ring




4.Antena jenis Omb duble ring

5.Antena jenis seira

Membuat Telephone On Air hybrid untuk Pemancar FM

Disini saya akan membahas membuat hebryd telephone dengan harga super murah....
kalau membeli hybrid tentu harganya cukup mahal yaitu antara 500rb sampai 1.450rb... Sedangkan hebryd yg akan kita buat ini mungkin anda semua cukup mengeluarkan kocek sebesar 150-200rb...
berikut alat2 yg kita butuh kan dlm pembuatan telephone hybrid
1.telephone yg ada hanfreenya atau speker.seperti gambar berikut




2 trafo IT dan OT

3.

jac mic
cara membuatnya cukup gampang kaki OT ada lima kan yg sebelah 3kaki yg sebelahnya ada 2 kaki yg 2 kita hubungkan ke speker tlpn yg ada didalam sedangkan kaki yg 3 kita ambil 2kaki kita kasih kabel uot ke in chanel mixer....sedang kan untuk ngirim didlm ada mix kondesor itu kita potong dan kita kasih travo IT dan kabel keluar yg kita masukan ke aux master out.... jadi deh...hybrib telephne murah meriah....

Booster FM 2782 untuk Pemancar FM hingga 80 watt

Untuk membuat Pemancar FM kita mengeluarkan daya hingga 80 watt kita bisa menggunakan transistor 2782 untuk booster. Berikut rangkaiannya :


komponen yg di butuhkan
Tr 2782
c 47pf/50v
c 10pf
c 30pf
R 10ohm/2watt
feriet beat
kawat email 1mm
kawat email 0,7

trimer 60pf

ini hasilnya

Cara Membuat Sendiri Dummy Load RF untuk SWR

Membuat Dummy Load sebuah alat Eksperiment Radio Frequency. seorang teknisi tidak bisa lepas dari perlengkapan tersebut. Kalau diistilahkan bisa berarti Beban Tiruan. Alat ini hampir pasti dibutuhkan dan merupakan hal vital bagi yang berkecimpung di dunia RF Power untuk menguji perangkat Transmitter RF Power sebelum dipasang beban yang sesungguhnya yaitu Antena. Karena sifat Sinyal RF yang sangat sensitif apalagi bila bekerja pada VHF ke atas, maka karakteristik Rangkaian Dummy Load yang ideal harus benar-benar dipenuhi. Berikut karakteristik yang harus dipenuhi oleh sebuah Dummy Load RF :

Impedansi (Z) harus sama dengan Impedansi Output Transmitter (umumnya 50-ohm)
Desipasi Daya lebih besar dari Daya Output Transmitter (nominal 2 kali)
Bersifat Resistive Murni
Z = R (bukan Reactive
Z = R + jX atau Z = R – jX)

Tidak meradiasikan Energi RF melainkan Mendesipasikannya menjadi panas
Bandwidth lebar mulai taraf DC hingga beberapa ratus MHz (VHF – UHF)
Toleransi perubahan nilai Impedansi akibat perubahan suhu harus sekecil mungkin

Dummy Load pabrikan dengan berbagai merk banyak dijual dipasaran, namun harganya relatif sangat mahal sehingga sebagian besar Amatir lebih memilih untuk membuat sendiri.

Untuk membuat Dummy Load dan dapat memenuhi persyaratan diatas, dapat digunakan Resistor Karbon sebagai bahan pembuatannya. Berbeda dengan Resistor dari bahan Nikelin, resistor karbon tidak bersifat Reaktif (Induktif maupun Kapasitif). Resistor Nikelin terbuat dari Kawat atau Plat Nikelin yang dililit pada bahan keramik atau dibungkus keramik/bahan gips dan dengan demikian akan bersifat Induktif (+jX) atau Kapasitif (-jX). Hal tersebut akan berpengaruh pada Nilai Akhir (Z = R +/- jX) sehingga Karakteristik sebuah Dummy Load RF tidak lagi terpenuhi karena Nilai Impedansi akan sangat terpengaruh oleh tinggi rendahnya frekuensi. Untuk itulah digunakan Resistor Karbon. Di pasaran cukup banyak tersedia Resistors Carbon namun dengan nilai dan daya yang sangat terbatas. Yang paling banyak adalah 2-Watt.

Hal pertama dalam membuat dummy load adalah menentukan Daya Maksimal dan Impedansi. Sebagai contoh apabila menginginkan Dummy Load 50Ohm/40Watt dengan bahan Resistor Karbon 1k/2-Watt maka diperlukan Resistor sebanyak :

1k/50 = 20 buah resistor








untuk watt yang lebih besar bisa menggunakan jenis RESISTOR FLANGE
100 Ohm 60 dan 250watt yg kita pararel 100ohm x2
berikut ini jenis resistor flange dipasaran

resistor diatas nilainya 100ohm 250watt ..berarti kalau 2x kemampuan dummyload 500watt.


Nilai resistor diatas 100ohm 60watt jadi kalau kita pararel nilainya jadi 50ohm
dan kemampuanya 120watt.....

SWR Meter untuk Matching Pemancar - Kabel - Antena

Alat ukur dasar atau wajib yang sangat diperlukan oleh para teknisi yang bekerja pada Radio Frequency adalah SWR Meter atau kadang ada yang menyebut dengan lengkap VSWR Meter.

Sebelum membicarakan cara membuat SWR/VSWR meter ini, supaya kita sedikit memiliki bekal knowledge tentang SWR/VSWR dalam dunia per-radio-an ini akan disinggung tentang SWR/VSWR.

SWR atau lebih lengkapnya VSWR adalah singkatan dari Voltage Standing Wave Ratio, atau kalau diterjemahkan secara bebas adalah, Perbandingan Tegangan Gelombang Berdiri. Mungkin kata “berdiri” di sini akan menimbulkan kesan atau pertanyaan tersendiri.

Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah transmitter RF yang dilalukan sebuah transmisi line (misal: cable coax, feeder, dll) tidak lagi memiliki bentuk sebagai sinyal sinusoidal yang sempurna, namun mirip dengan sinyal sinusoidal yang telah disearahkan oleh sebuah diode rectifier, dimana porsi negatif dari sinyal sinusoidal dibalik menjadi positif semua, makanya kesan pertama yang bisa dilihat oleh para researcher saat itu adalah berdiri atau “Standing Wave”.

Sifat dari gelombang elektromagnetik ini adalah dapat terpantul (reflected) bila menemui impedansi yang tidak sama (matched) dengan impedansi saluran transmisi yang dilaluinya. Sesuai dengan kaidah “Setengah Daya Maksimum”, dimana daya di beban akan maksimum pada saat impedansinya sesuai dengan impedansi saluran transmisi. Atau dengan kata lain, tidak ada gelombang terpantul yang kembali ke saluran transmisi, yang mengakibatkan transceiver menjadi saturasi atau efeknya transistor final akan mati atau rusak.

Pada kondisi impedansi antenna dan impedansi saluran transmisi tidak sesuai (matched), biasanya ditunjukkan dengan VSWR > 1, maka beberapa efek berikut akan dirasakan:

Daya RF yang sampai di antenna tidak maximum, sehingga pancaran tidak akan jau
Bercampurnya gelombang maju (forward) dan gelombang pantul (reflected) kemungkinan akan mempengaruhi kualitas suara pancaran, mungkin saja terdengar parau atau tidak bulat.
Nilai VSWR yang terlalu tinggi (VSWR > 2), akan membuat RF Linear Amplifier mengalami saturasi, yang biasanya terasa “over heating” dan bila dibiarkan terus-terusan akan membuat rusak komponen di Final.

Dalam notasi matematis, VSWR atau SWR tidak memiliki dimensi karena merupakan perbandingan 2 buah variable yang berdimensi sama (voltage). Dengan rumus sebagai berikut:

SWR = [1 + Rc] / [1 - Rc]

Dimana:

RC = | [ZL - Zo] / [ZL + Zo] |
ZL = impedansi input antenna (beban)
Zo = impedansi saluran transmisi (coax, feeder, dll)
Bila ZL atau Zo merupakan bilangan imajiner atau khayal, maka ZL atau Zo ini merupakan magnitudo dari bilangan tersebut.

Kita ambil contoh:

Contoh 1: Zo (Transmittion Line) = 50 Ohm, ZL (Antenna) = 50 Ohm

Maka, RC = [50-50]/[50+50]=0, maka SWR=[1+0]/[1-0]=1 (kondisi ini disebut matched)

Contoh 2: Zo = 50 Ohm, ZL = 100 Ohm, maka SWR = 2

Contoh 3: Zo = 50 Ohm, ZL = 25 Ohm, maka SWR = 2

Sebuah antenna dipole 1/4 lambda (masing-masing sayap panjangnya 1/4 lambda, total kedua sayap 1/2 lambda) memiliki impedansi input yang hampir murni dengan nilai mendekati 50 Ohm, makanya antenna ini akan memberikan pembacaan VSWR atau SWR mendekati 1 (matched).

berikut ini jenis swr yg ada dipasaran
1.madol swr

cara menggunakanya untuk proses pengetriman
1.hubungkan outpout swr ke dummyload 50ohm
2.hubungkan input swr ke boster atau pemancar yg di mau ditrim
3.perahatikan pososisi salkar misal kita buat pemancar pakek 1971 yg keluarnya kira2 5watt posisi saklar kiri pada level 12watt dan yg kanan pada swr posisi potensio di posisi 0.

Membuat Oscilator Pemancar FM Stereo PLL Termurah menggunakan FM Modulator

Perlu kita ketahui untuk kita yg mengingikan pemancar fm dengan harga yg murah dengan teknologi pll yg bagus sangatlah tidak mungkin terutama bagi kita yg berada di radio komunitas atau yg hobyy brocasting...

biasanya diperlukan biaya 400-600 rb untuk pembelian pll exciter..
OK kali ini saya akan berbagi ilmu untuk temen2 cara hemat atau cara termurah buat exciter pemancar fm 1watt berikutini alat2 yg perlu kita siapkan:

1.Pcb polos
2.fm modulator mobile
3.transistor driver
4.transistor final 2sc1970
5.timah+solder

berikut pic



dan ini pic modulator fm mobile

ini hasilnya ...rangkaiannya belum sempet gambar









Kode Remote Servis TV untuk Semua Merek

Karena sekarang hampir semua merk tv menggunakan media remote control untuk mengakses menu servis,baik untuk menyetel ukuran gambar,mengkalibrasi IF ataupun RGB,ataupun untuk menyetting suara dan yang lainnya.

Namun untuk setiap merk TV menggunakan kode-kode yang berbeda untuk membuka menu-menu tersebut.
seperti salah satu contoh untuk membuka kode TV polytron yaitu:

(1). TV Polytron
1.Dalam keadaan standby,tekan menu di remote beberapa detik sampai televisi menyala dan meminta kode akses
2.tekan kode 1013 atau 1014 untuk dapat membuka menu-menu service yang tersedia
3.Gunakan tombol CH UP dan CH DOWN di remote untuk mengganti kriteria atau gunakan tombol VOL UP atau VOL DOWN di remote untuk mengurangi atau menambah kan.

(2). TV AKIRA:
1.Pada saat TV menyala,tekan tombol AV di remote
2.Lalu tekan tombol Menu,Qview dan mute maka akan keluar menu-menu servis di layar.
3.Gunakan tombol Timer untuk mengganti menu dan tombol VOL UP dan Vol DOWN untuk menambah dan mengurangi.
4.dan beberapa merek china yang lainnya yang menggunakan IC program type LC8632XX series, tekan menu di remot 2 kali-recal (Q.view )-mute.
5.tekan volume di TV hingga nol. tekan reccal di remot sekali, tekan dan tahan volume (-) di TV bersamaan dengan tekan kembali reccal di remot . . . ulang proses tersebut untuk masuk ke sub menu selanjutnya sampai ke posisi keluar menu servis.


(3). TV Toshiba.
1.Tekan mute di remot sekali,kemudian tekan lagi dan tahan mute + menu TV.
2.ulangi untuk proses berikutnya
3.tekan menu di remot-tekan angka 4,7,2,5
4.tekan vol (-) di TV - tekan dan tahan angka 9.

(4). TV Sanyo.
1.Menu di remote + Volume up TV.

(5). TV LG Flatron.
1.Tekan ok di remote + ok di TV atau menu remote + menu di TV

(6). TV TCL.
1.Tekan display (OSD) di remote + volume down di TV, tahan 3 detik

(7). TV Panasonic.
1.Short (konek sesaat) pin 'fa-1' ke 'fa-2' atau tp-8 ke ground atau
2.Tekan vol (-) di TV + OSD

(8). TV Sharp.
1.kaki no 6 dan pin no 7 sesaat pada IC MCU (TDA 98XXX).untuk keluar shotkan kembali
2.hubungkan atau jepit dua kawat /jemper J800 ( ada di sebelah tuner ) yg di pcb - telah di sediakan lubang dan jemper sejajar

(9). TV kristal.
1.posisi TV stnby, tekan volume up+volume donw pada TV bersamaan dan tahan hingga TV on

(10). TV Pillips
1.Posisi TV stnby,tekan 0,6,2,5,9,menu

(11). TV Samsung.
1.posisi stnby tekan di remot, menu-pstd-mute-power on
2.posisi stnby tekan di remot,disply-menu-mute-powet on atau stnby-mute-1-8-2 on

(12). TV Aiwa.
1.tombol menu servisnya ada di dalam remot di atas tombol volume (+). bongkar dahulu ya.

(13). TV JVC.
1.tekan dan tahan bersamaan osd+mute/tekan dan tahan osd+picture.

(14) . TV Hitachi.
1.tekan dan tahan tombol AV di TV, hidupkan power swiet TV

(15) .TV sony.
1.stnby -osd-5-volume(-)- power on

Mengenal Seven Segmen

Seven segmen seperti namanya yaitu led yang disusun menjadi tujuh segmen. Dimana segmen segmen tersebut bisa membentuk sebuah angka. Berikut bentuk fisik dari seven segmen.


dengan segmen segmen yang membentuk angka delapan, memungkinkan seven segmen untuk menampilkan semua angka. Seven segmen ini memiliki 10 buah kaki kaki (pin) yang digunakan untuk memasukkan data yang ingin ditampilkan.

 berikut konfigurasi kaki kaki nya:



seven segmen dibagi menjadi 2 macam yaitu common anoda dan common catoda. Common anoda adalah seven segmen yang pin pin inputnya akan aktif jika diberikan logika 0, sedangkan common catoda adalah seven segmen yang pin pin inputnya akan aktif jika diberikan logika 1. Seven segmen ini biasanya dirangkai tidak hanya sebuah tetapi beberapa buah yang di "jejer" sehingga bisa membentuk sebuah penampil angka atau waktu. Berikut merupakan data-data yang harus dimasukkan untuk setiap angka untuk (Common anoda).

angka a b c d e f g
0 ===0 0 0 0 0 0 1
1 ===1 1 1 1 0 0 1
2 ===0 0 0 1 0 0 1
3 ===0 0 0 0 1 1 0
4 ===1 0 0 1 1 0 0
5 ===0 1 0 0 1 0 0
6 ===0 1 0 0 0 0 0
7 ===0 0 0 1 1 1 1
8 ===0 0 0 0 0 0 0
9 ===0 0 0 0 1 0 0

Kalau yang untuk common catoda maka logikanya tinggal dibalik saja yang tadinya "0" jadi "1" dan yang tadinya "1" jadi "0". Kelemahan menggunakan data data seperti diatas adalah terlalu banyak menggunakan pin yang dibutuhkan ( 8 buah kalo pake dot point jadi 9 buah). Untungnya toko elektronik udah ada yang juah IC untuk driver seven segmen, yaitu: IC 7447 yang memiliki konfigurasi pin input/outputnya sebagai berikut:



Dengan menggunakan driver ini penggunaan pin yang tadinya pake 8 pin bisa disunat menjadi hanya 4 pin.

Membuat Jalur PCB menggunakan Skema hasil Printer Laser

Banyak cara untuk membuat PCB, mulai dari menggambar manual menggunakan spidol permanen untuk menggambar jalur pada PCB polos, metode negatif film, sampai menggunakan teknik sablon. Membuat PCB menggunakan spidol untuk menggambar jalur pada PCB merupakan cara paling sederhana dan praktis dan dapat kita kerjakan sendiri, tetapi metode ini tidak cocok untuk membuat PCB dengan tingkat kerumitan yang tinggi.

Metode negatif film merupakan metode membuat PCB yang bisa menghasilkan PCB yang berkualitas, tetapi metode ini tentu-nya tidak murah dan kita tidak dapat melakukan-nya sendiri. Untuk metode membuat PCB menggunakan teknik sablon adalah metode favorit saya karena bisa menghasilkan PCB berkualitas tanpa mengeluarkan banyak biaya, tetapi sekali lagi metode ini tidak bisa dilakukan sendiri, harus dilakukan oleh orang yang bisa dan menguasai teknik sablon.

Maka dari itu saya mencari-cari informasi bagaimana cara membuat PCB yang praktis, berkualitas dan dapat dilakukan sendiri di rumah. Akhirnya saya menemukan teknik membuat PCB menggunakan printer laser melalui internet. Kemudian saya praktekkan dan saya coba dan hasilnya sangat memuaskan dan sesuai dengan apa yang saya harap-kan.

Sebenarnya metode membuat PCB menggunakan printer laser hampir mirip seperti metode sablon hanya media-nya saja yang berbeda. Untuk memulai bagaimana cara membuat PCB menggunakan printer laser sediakanlah beberapa bahan berikut ini:
  • PCB polos
  • Printer Laser
  • Kertas HVS (direkomendasikan menggunakan glossy photo paper atau kertas majalah atau kertas yang permukaannya glossy)
  • Ferrit Klorit
  • Wadah plastik atau wadah non-logam
  • Setrika
  • Air mendidih
Pertama, siapkan gambar PCB yang akan dicetak (misal dari gambar PCB yang kita buat menggunakan EAGLE) dengan skala 1:1 (ukuran sebenarnya). Cetak menggunakan printer laser pada kertas HVS, direkomendasikan menggunakan glossy photo paper atau kertas majalah (majalah bekas) atau kertas yang memiliki permukaan glossy. Kemudian potong kertas sesuai dengan ukuran PCB yang akan kita buat.



Kedua, hadapkan sisi yang terdapat cetakan gambar PCB dengan sisi PCB polos yang terdapat lapisan tembaga-nya, tempatkan pada permukaan yang rata seperti lantai rumah atau meja


Ketiga, siapkan setrika dan atur tingkat panas pada posisi katun (cotton). Tingkat panas jangan kurang atau terlalu panas karena nanti-nya tinta dari printer laser tidak akan menempel sempurna ke PCB, bahkan jika terlalu panas PCB bisa rusak. Lakukan penekanan yang kuat dan merata pada setiap bagian PCB, gerakan penekanan dilakukan seperti pada saat proses setrika pakaian tetapi dengan tekanan yang lebih kuat dan usahakan satu arah. Lakukan proses ini selama 5 menit hingga semua bagian tinta menempel sempurna pada PCB.


Keempat, hasil dari proses ke-tiga lalu rendam ke dalam air mendidih yang sudah disediakan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah kita memisahkan kertas dengan tinta dari printer laser yang menempel pada PCB. Rendam hingga kira-kira 2 menit atau kertas sudah terlihat lunak dan mudah untuk dipisahkan dari tinta.

Kelima, perlahan-lahan pisahkan kertas yang telah lunak hingga hanya terdapat bagian tinta menempel pada PCB saja. Jaga agar kertas tetap basah dan lunak hal ini akan mempermudah pekerjaan kita. Pada tutorial ini saya mempergunakan kertas HVS, sehingga akan ada serat kertas yang sulit dipisahkan dari tinta. Oleh karena itu mengapa di rekomendasikan menggunakan kertas yang memiliki permukaan glossy adalah untuk mempermudah proses pemisahan ini.


Keenam, Siapkan wadah plastik atau wadah yang terbuat dari bahan non-logam seperti keramik atau melamin, jika kita menggunakan bahan logam maka bahan logam pada wadah akan ikut terlarut dalam larutan FeCl. Masukan FeCl kedalam wadah kira-kira sebanyak 2 - 3 sendok makan kemudian seduh dengan air panas (jangan terlalu banyak).


Ketujuh, masukan PCB yang telah memiliki cetakan jalur PCB ke dalam larutan FeCl. Coba Anda perhatikan PCB-nya, disana masih tersisa serat kertas yang menempel pada tinta. Oleh karena itu saya menggunakan takaran yang cukup banyak untuk mengatasi hal tersebut.


Kedelapan, goyang wadah perlahan hingga lapisan tembaga pada PCB yang tidak tertutup oleh tinta larut oleh larutan FeCl. Lakukan proses ini di bawah sinar matahari untuk mempercepat proses pelarutan. Biasanya proses pelarutan akan berkisar antara 3 sampai 5 menit.


Kesembilan, jika kira-kira semua lapisan tembaga yang tidak tertutup tinta sudah menghilang semua, bersihkan PCB dengan air bersih dan keringkan kemudian kita akan menuju proses berikutnya.


Kesepuluh, adalah proses membuat lubang pada PCB menggunakan bor listrik untuk penempatan kaki-kaki komponen elektronika. Gunakan pengaturan putaran dengan RPM rendah pada bor agar mempermudah proses pemboran.


Kesebelas, adalah proses finishing dimana tinta yang masih menempel pada jalur PCB dihilangkan agar mempermudah kita pada saat proses soldering nanti-nya. Selain itu saya menambahkan cetakan silkscreen yang menggambarkan posisi komponen pada bagian atas PCB (walaupun tidak terlalu sempurna) dengan menggunakan teknik yang sama seperti pada proses pertama hingga proses kelima. Dengan begini PCB berkualitas buatan rumah pun selesai dibuat.


Ini merupakan contoh lain dari PCB yang saya buat menggunakan metode yang sama


Catatan: metode ini hanya bisa dilakukan menggunakan printer laser dan tidak akan bekerja bila menggunakan printer inkjet, printer DeskJet, atau dot matrix.

Top