BREAKING NEWS
Loading...
Arizal & Nadia

Alhamdulillah, akhirnya kutemukan dirimu wahai belahan jiwaku..

Era Digital

Mari songsong era digital dengan penuh semangat dan percaya diri.

Hidup itu indah

Hidup adalah anugerah.

Karya

Terus belajar dan berkarya.

RIZALmedia

Disinilah semua ide dan gagasan saya persembahkan.

Kepanjen Idol

Sebuah wadah yang saya persembahkan untuk mendukung generasi muda kita.

Komunitas Blogger Indonesia

Sebuah komunitas yang saya dirikan dan persembahkan untuk kawan-kawan para blogger dari seluruh Indonesia.

Radio Kepanjen FM

Media radio yang pernah saya dirikan untuk misi hiburan dan pendidikan.

Tentang Arizal

Wawasan

Belajar Blog

Belajar Desain Grafis

Belajar Multimedia

RIZALmedia

Software

Belajar Media Sosial

Film

Hiburan

Animasi adalah gambar bergerak.

Dalam penemuannya, Animasi didapatkan dari banyak gambar di berlembar-lembar kertas, yang kemudian kertas tersebut diputar untuk mendapatkan kesan bergerak. Dengan bantuan komputer, saat ini Animasi bisa kita buat dengan lebih mudah.

Jenis-jenis Animasi :
1. Animasi 2 Dimensi, yakni yang terlihat kurang nyata.
2. Animasi 3 Dimensi, yakni yang terlihat lebih nyata.
3. Animasi 3 Dimensi Full HD (Full High Definition), yakni yang terlihat sangat nyata.

Penggunaan Animasi :
Dunia perfileman, periklanan, video klip, game atau permainan, untuk ilustrasi berbagai kejadian.

Software belajar Animasi :
Animasi 2 Dimensi : BMG untuk membuat Gif, Macromedia Flash MX, Adobe Flash, Swish, dll.
Animasi 3 Dimensi : 3DMax, Blender, dll.

FPS (Frame per Second)
Di dalam Animasi ada istilah frame per second, artinya adalah dalam durasi 1 detik ada berapa banyak gambar diam (frame). Untuk animasi yang terlihat sangat nyata pasti nilai FPSnya tinggi.

Contoh Animasi :




Berikut penjelasan tambahan dari wikipedia :

Proses pembuatan animasi

Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional.

Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit."[1] Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakan dubbing dilakukan saat film masih dalam proses, tetapi kadang-kadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat.

2Dimensi
Celluloid (konvensional)

Teknik Celluloid (kadang-kadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera di dalam ruangan yang serba hitam.

Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.

Pra-produksi:
o Konsep,
o Skenario,
o Pembentukan karakter,
o Storyboard,
o Dubbing awal,
o Musik dan sound FX

Produksi:
o Lay out (Tata letak),
o Key motion (Gerakan kunci/ inti),
o In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
o Clean Up (Membersihkan gambar dengan menjiplak)
o Background (Gambar latar belakang),
o Celluloid (Ditransfer keatas plastik transparan)
o Coloring (Mewarnai dengan tinta dan cat).

Post-produksi:
o Composite,
o Camera Shooting (Gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame demi frame),
o Editing,
o Rendering,
o Pemindahan film kedalam roll film.

Komputer

Setelah perkembangan teknologi komputer di era 80-an, proses pembuatan animasi 2 dimensi menjadi lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik konvensional, setiap detail kesalahan kadang-kadang harus diulang kembali dari awal. Proses pembuatan animasi 2Dimensi digital terdiri dari:

Pra-produksi:
o Konsep,
o Skenario,
o Pembentukan karakter,
o Storyboard,
o Dubbing awal,
o Musik dan sound FX

Produksi:
o Lay out (Tata letak),
o Key motion (Gerakan kunci/ inti),
o In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
o Background (Gambar latar belakang),
o Scanning
o Coloring.

Post-produksi:
o Composite,
o Editing,
o Rendering,
o Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya.

3Dimensi
Tiga Dimensi, biasanya digunakan dalam penanganan grafis. 3D secara umum merujuk pada kemampuan dari sebuah video card (link). Saat ini video card menggunakan variasi dari instruksi-instruksi yang ditanamkan dalam video card itu sendiri (bukan berasal dari software) untuk mencapai hasil grafik yang lebih realistis dalam memainkan game komputer.

Film Animasi dengan keuntungan tertinggi

Sampai saat ini, ada beberapa film animasi yang memiliki keuntungan yang sangat besar, sebut saja Shrek 2 atau Finding Nemo, yang keuntungannya sudah diatas 800 juta dollar, yang film lain saja sangat sulit mendapatkannya. Berikut adalah 20 film animasi dengan pendapatan tertinggi :

Rank - Nama Film - Studio -  Penghasilan dunia - Tahun
1 Shrek 2 DreamWorks SKG $919,838,758 2004
2 Ice Age: Dawn of the Dinosaurs BlueSky $878,701,244 2003
3 Finding Nemo Disney/Pixar $864,625,978 2003
4 Shrek The Third DreamWorks SKG $798,958,162 2007
5 The Lion King Buena Vista/Walt Disney $783,841,776 1994
6 Up Disney/Pixar $683,807,981 2009
7 Ice Age: The Meltdown 20th Century Fox $655,388,158 2006
8 Ratatouille Disney/Pixar $643,707,397 2007
9 Kung Fu Panda DreamWorks SKG $631,736,484 2008
10 The Incredibles Disney/Pixar $631,442,092 2004
11 Madagascar: Escape 2 Africa DreamWorks SKG $603,900,309 2008
12 Monsters, Inc. Disney/Pixar $545,366,597 2001
13 WALL•E Disney/Pixar $533,268,237 2008
14 Madagascar DreamWorks SKG $532,680,671 2005
15 Aladdin Buena Vista/Walt Disney $504,050,219 1992
16 Toy Story 2 Disney/Pixar $485,015,179 1998
17 Shrek DreamWorks SKG $484,409,218 2001
18 Cars Disney/Pixar $461,983,149 2006
19 Tarzan Buena Vista/Walt Disney $448,191,819 1999
20 Happy Feet Warner Bros. $384,300,000 2006


Animasi di Indonesia

Perkembangan animasi sebenarnya telah meluas di Indonesia, bahkan ada beberapa studio yang telah membuat animasi lisensi luar dikerjakan oleh tenaga ahli lokal atau dengan kalimat lain, Indonesia sudah lama terkenal hanya sebagai tempat produksi industri film animasi Jepang dan Amerika Serikat.

Data Ainaki (Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia) mencatat nama-nama studio animasi Indonesia, diantaranya adalah: Frozzty Entertainment,Dreamlight Animation, Tunas Pakar Integraha, Castle Production,CAM Solution,DreamTOoN, Mirage, Pustaka Lebah, Jogjakartun, Mrico, Animad Studio, Jelly Fish, Bulakartun, Griya Studio, Bening Studio, Studio Kasatmata, ADBstudio, Hicca Animation Studios, Asiana Wang Animation, Bintang Jenaka Cartoon Film, Red Rocket, Infinite Frameworks Studios Batam, Animotion Academy , Sianima Animation dan lain-lain. [wikipedia]

Saatnya Berbagi :
Share on WhatsApp
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :

Tidak ada komentar:


Top