Virus Corona jenis baru, Covid-19 kini diisukan telah sampai di Malang. Namun hingga berita ini diturunkan, satu pasien yang telah diisolasi di RST Soepraoen Malang dan satu lagi seorang mahasiswa Universitas Brawijaya Malang belum bisa dipastikan terjangkit virus Corona. Berikut berita lengkapnya :
Pasien di Malang Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona
MALANG - Seorang perempuan yang saat ini diisolasi di Rumah Sakit Tentara (RST) Soepraoen Malang, dipastikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, pernah kontak dengan pasien yang telah dinyatakan positif Corona jenis baru, Covid-19.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang menjalani isolasi tersebut, diketahui seorang perempuan berusia 43 tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif. Foto/SINDOnews/Yuswantoro |
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif menyebutkan, pasien tersebut sudah masuk ruang isolasi RST Soepraoen sejak Selasa (10/3/2020).
"Setelah ditelusuri, yang bersangkutan pernah kontak dengan pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Bogor, pada bulan Febrauri lalu. Tingkat interaksinya seperti apa, kami belum mengetahuinya,"ujar Husnul, Sabtu (14/3/2020).
Husnul menyatakan, selain menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RST Soepraoen, pasien tersebut juga akan menjalani pemeriksaan swap untuk lendir tenggorokan dan hidung.
Terkait kesiap siagaan terhadap penyebaran Covid-19, dia menegaskan sudah menyiagakan 16 Puskesmas yang ada di Kota Malang. Puskesmas akan melakukan deteksi dini, dan sosialisasi ke masyarakat, sehingga tindakan prefentif bisa dilakukan.
Penulis : Eyt
Sumber : Sindonews
1 Mahasiswa UB Suspect Corona, Gedung Teknik Industri Diisolasi
Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang, bersama Satgas Covid-19 UB Malang, memberikan penjelasan terkait kondisi mahasiswanya yang diduga terpapar Covid-19. Foto/SINDOnews/Yuswantoro |
MALANG - Ada satu mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang diduga terpapar virus Coroa jenis baru, Covid-19. Pimpinan kampus negeri terbesar di Kota Malang tersebut, langsung mengambil langkah antisipatif.
Saat ini, mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UB Malang tersebut sudah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. "Kita semua tidak perlu menggunakan langkah-langkah yang panik menyikapi kondisi ini," tegas Rektor UB Malang, Nuhfil Hanani, Sabtu (14/3/2020).
Dia mengatakan, mahasiswa FT UB Malang tersebut belum bisa dipastikan positif terinfeksi Covid-19, karena memang tidak memenuhi kriteria. Yang bersangkutan tidak berhubungan dengan orang yang terdiagnosa positif, serta tidak berhubungan dengan area terjangkit.
"Isu tersebut muncul dikarenakan ayah mahasiswa itu meninggal dunia, yang diduga disebabkan karena Covid-19. Namun hasil tes terhadap almarhum ayah mahasiswa tersebut dinyatakan negatif, dan istri almarhum yang merawat almarhum selama sakit juga dinyatakan sehat serta tidak terinfeksi Covid-19," tegas Nuhfil.
Menurutnya, sampai dengan saat ini Kota Malang, dan sekitarnya belum terindikasi daerah terjangkit Covid-19. Sehingga masyarakat dihimbau tidak panik. Mengantisipasi adanya paparan virus mematikan tersebut, untuk sementara gedung kuliah Jurusan Teknik Industri FT UB Malang, tempat mahasiswa yang diduga terpapar Covid-19, diisolasi dan diseterilkan.
Selain menyeterilkan gedung kuliah Jurusan Teknik Industri, saat ini juga dilakukan pembatasan kegiatan keluar maupun mengundang orang dari luar kota. "Kegiatan yang mendatangkan tamu asing juga kami hentikan sementara waktu. Kalaupun ada kuliah tamu dari orang asing, bisa diganti dengan cara online," ungkap Nuhfil.
Kampus Universitas Brawijaya Malang |
Sementara terkait kegiatan wisuda yang rutin dilaksanakan UB setian satu bulan sekali, sementara waktu ini dihentikan. Kegiatannya, sementara diganti dengan pengambilan ijazah di masing-masing fakultas, untuk menghindari kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, sambil dicari solusi kegiatan penggantinya dan menunggu situasi benar-benar aman.
"Kami telah membentuk Satgas Covid-19 UB Malang, yang melibatkan seluruh elemen di kampus UB Malang, termasuk para mahasiswa. Kebijakan terkait kegiatan pengganti wisuda, akan kami bahas bersama Satgas Covid-19 UB. Kami juga menunggu hasil uji laboratorium terhadap satu mahasiswa yang dirawat di RSSA," tegas Nuhfil.
Ketua Satgas Covid-19 UB Malang, Aurick Yuda mengatakan, timnya sudah bekerja untuk melakukan edukasi dan pengurangan resiko paparan Covid-19. "Pola hidup sehat dan menjaga kebersihan harus terus dilakukan, untuk mencegah penularan Covid-19," tegasnya.
Dia juga mengatakan, UB Malang selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah di Malang Raya, untuk melakukan tindakan pencegahan dan kewaspadaan. "Mohon kepada seluruh sivitas akademik tetap tenang dan menjalankan aktivitas serta kewaspadaan diri sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan," pungkasnya.
Penulis : Eyt
Sumber : Sindonews
Tidak ada komentar: