BREAKING NEWS
Loading...
Arizal & Nadia

Alhamdulillah, akhirnya kutemukan dirimu wahai belahan jiwaku..

Era Digital

Mari songsong era digital dengan penuh semangat dan percaya diri.

Hidup itu indah

Hidup adalah anugerah.

Karya

Terus belajar dan berkarya.

RIZALmedia

Disinilah semua ide dan gagasan saya persembahkan.

Kepanjen Idol

Sebuah wadah yang saya persembahkan untuk mendukung generasi muda kita.

Komunitas Blogger Indonesia

Sebuah komunitas yang saya dirikan dan persembahkan untuk kawan-kawan para blogger dari seluruh Indonesia.

Radio Kepanjen FM

Media radio yang pernah saya dirikan untuk misi hiburan dan pendidikan.

Tentang Arizal

Wawasan

Belajar Blog

Belajar Desain Grafis

Belajar Multimedia

RIZALmedia

Software

Belajar Media Sosial

Film

Hiburan

Pengertian dan Daftar Lengkap Fair Usage Policy (FUP) IndiHome


Fair Usage Policy (FUP) IndiHome adalah kebijakan dimana setelah pelanggan mencapai kuota yang ditetapkan IndiHome atau pemakaian secara wajar maka kecepatan aksesnya diturunkan sesuai dengan ketetapan yang diberlakukan provider.

Bagi pelanggan dengan paket kecepatan 10 Mbps fair usage yang diberikan adalah hingga 300 GB. Setelah itu kecepatan akan diturunkan 25% saja hingga mencapai 400 GB. Setelah itu kecepatan turun menjadi 40% unlimited.

Sementara untuk layanan dengan kecepatan 20 Mbps maka fair usage mencapai 500 GB. Setelah mencapai kuota tersebut maka kecepatan diturunkan hanya 25% hingga mencapai 800 GB. Setelah kuota 800 GB maka kecepatan diturunkan menjadi 40% unlimited.

Bagi pelanggan dengan layanan 30 Mbps maka fair usage yang diberikan hingga 700 GB. Sama seperti paket lainnya IndiHome akan menurunkan kecepatan 25% hingga mencapai 1.200 GB. Setelah itu kecepatan turun menjadi 40% unlimited.

Untuk pelanggan dengan kecepatan 40 Mbps maka fair usage yang diberikan hingga pemakaian 900 GB. Setelah IndiHome akan menurunkan kecepatan hingga 25% saja hingga kuota mencapai 1.600 GB. Setelah itu kecepatan turun menjadi 40% unlimited.

Sementara itu untuk layanan dengan kecepatan 50 Mbps maka fair usage yang diberikan hingga 1.200 GB. Setelah itu kecepatan turun hanya 25% saja hingga mencapai 2.000 GB. Setelah itu kecepatan turun menjadi 40% unlimited.

Untuk layanan dengan kecepatan 100 Mbps maka fair usage yang diberikan adalah hingga 2000 GB. Setelah itu kecepatan turun menjadi 50% unlimited.

MasyaAllah! Dulu Nyumbang Pembangunan Gereja, Bupati Berjilbab Kini Borong Hasil Panen Petani dan Dibagikan Gratis ke Warga


Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani memborong beras sebanyak 5 ton. Hal ini diungkapkan oleh pemilik pabrik penggilingan padi Gapoktan Karya Tani, Suswantopo.

“Terima kasih atas kunjungan ibu bupati ke tempat usaha kami. Tadi ibu bupati juga memborong 5 ton beras; yang ditransfer langsung ke rekening saya melalui rekening pribadinya. Rencananya beras yang dibeli ibu bupati akan dibagikan ke warga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/4/2020).

Suswantopo mengungkapkan, pabrik penggilingan tersebut bisa memproduksi beras sebanyak 15-18 ton/hari.

Dari hasil produksi tersebut, Indah optimistis ketersediaan pangan masyarakat terjamin di masa pandemi COVID-19.


“Dari laporan Kepala DKP, Pak Alauddin menjelaskan, stok pangan pokok kita untuk beras saat ini dipastikan aman selama dua bulan ke depan. Itu baru berdasarkan data ketersediaan dari Bulog, belum lagi ketersediaan di petani kita yang mencapai 977 ton. Apalagi kita juga belum mencapai puncak panen, yang nanti baru akan masuk di pertengahan bulan April. Merujuk data ini, maka kami mengambil kesimpulan stok beras utamanya pemenuhan kebutuhan pokok di tengah pandemi COVID-19, masih aman,” jelas Indah.

Di tengah pandemic COVID-19, Indah ingin memastikan ketersediaan pangan.

Beberapa waktu lalu, Indah turun langsung untuk memanen padi di Desa Marumpa Kecamatan Rongkong

Pada kesempatan tersebut, Indah yang didampingi oleh Kepala DKP, Alauddin Sukri, juga membagikan bibit terong dan cabe ke rumah-rumah warga.

“Saat ini kami menggagas program duopoly untuk setiap rumah warga. Program ini sebenarnya untuk mengendalikan inflasi terutama saat perayaan hari besar. Dua komoditi inilah yakni terong dan cabe yang dianggap sangat mempengaruhi inflasi, tapi ternyata sangat bermanfaat di saat pandemi. Selain itu kami juga mendorong diversifikasi pangan seperti sagu, jagung, dan umbi-umbian,” pungkasnya.

Selain itu, ia pun juga meninjau pabrik penggilingan padi yang dikelola oleh Gapoktan Karya Tani di Desa Sukaraya Kecamatan Bone-bone.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-4974350/bupati-luwu-utara-borong-hasil-panen-petani-lalu-dibagikan-gratis-ke-warga

Cek Fakta: Benarkah Virus Corona adalah Senjata Biologis dari China?


Merebaknya virus Corona yang bermula di Wuhan, Cina, menjadi perhatian dunia dalam sepekan terakhir. Di tengah upaya para ahli untuk memastikan asal-usul virus serta usaha para tenaga medis untuk menyembuhkan pasien, beredar sejumlah informasi di media sosial yang mengaitkan virus 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV itu dengan senjata biologis Cina.

Menurut berbagai klaim yang menyebar, virus Corona tersebut merupakan virus buatan pemerintah Cina yang disimpan di markas militer di Wuhan. Rencananya, virus itu akan disebarkan ke seluruh dunia demi menarik uang dari hasil penjualan vaksin.

Salah satu yang membagikannya di media sosial, yakni Facebook, adalah Grup Kumpulan Orang Jawa Timur, tepatnya pada Minggu, 26 Januari 2020. Grup ini membagikan narasi "virus Corona Wuhan adalah senjata biologis Cina" yang disertai dengan foto sejumlah tenaga medis yang sedang menangani pasien yang diduga terinfeksi virus Corona.

"Setelah dianalisa dan dilakukan kajian, diduga virus Corona sengaja dibuat pemerintah China sebagai senjata biologis yang mematikan. Ada dugaan terjadi kebocoran penyimpanannya di markas militer di Wuhan. Yang menjadi pertanyaan, kenapa hanya di Kota Wuhan korban pada berjatuhan seketika sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kebocoran virus Corona mencemari udara kota Wuhan dan yang sempat menghirup jatuh dan mati seketika," demikian sebagian narasi yang ditulis grup Kumpulan Orang Jawa Timur.

Gambar tangkapan layar unggahan Grup Facebook Kumpulan Orang Jawa Timur terkait virus Corona Wuhan.

Narasi serupa juga dibagikan di Instagram oleh akun @top_world.idn. Menurut akun ini, informasi mengenai virus Corona adalah senjata biologis Cina berasal dari Dany Shoham. Shoham memberikan informasi tersebut kepada Washington Times.

Shoham yang merupakan ahli perang biologis Israel itu mengatakan bahwa ada laboratorium di Wuhan yang terkait dengan program senjata biologis rahasia Cina. Berita dari Washington Times tersebut kemudian dimuat ulang dalam bahasa Indonesia oleh situs RMOL.id.

Benarkah virus Corona Wuhan adalah senjata biologis buatan pemerintah Cina yang bocor?

PEMERIKSAAN FAKTA

Asal-muasal narasi yang beredar di media sosial itu adalah berita dari The Washington Times, surat kabar harian yang diterbitkan di Washington DC, Amerika Serikat. Media inilah yang pertama kali menurunkan wawancara bersama Dany Shoham terkait dugaan konspirasi di balik menyebarnya virus Corona.

Wawancara itu dimuat pada 24 Januari 2020 dalam berita yang berjudul "Virus-hit Wuhan has two laboratories linked to Chinese bio-warfare program". Berita ini kemudian ditulis ulang dan dialihbahasakan oleh sejumlah situs dan media.

Dalam berita wawancara itu, Shoham menjelaskan bahwa virus Corona kemungkinan berasal dari Institut Virologi Wuhan yang terkait dengan program senjata biologis rahasia Cina. Alasannya, laboratorium di Wuhan itu telah mempelajari virus Corona yang pernah terjadi di masa lalu, salah satunya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), virus influenza H5N1, dan virus demam berdarah. Para peneliti di institut itu juga mempelajari kuman yang menyebabkan antraks.

"Virus Corona (khususnya SARS) telah dipelajari di institut itu dan mungkin diadakan di sana. SARS termasuk dalam program senjata biologis Cina, pada umumnya, dan ditangani di beberapa fasilitas terkait." kata Shoham dalam e-mail kepada Washington Times.

Saat ditanya apakah mungkin virus Corona yang baru bocor, Shoham mengatakan, "Pada prinsipnya, infiltrasi virus keluar mungkin terjadi, baik sebagai kebocoran atau sebagai infeksi dalam ruangan yang tidak disadari terhadap seseorang yang keluar dari fasilitas itu. Ini bisa terjadi dalam kasus Institut Virologi Wuhan," katanya.

Namun, dalam kalimat berikutnya, Shoham menegaskan bahwa ia tidak memiliki bukti atau indikasi adanya infiltrasi virus Corona dari laboratorium di Wuhan tersebut. "Sejauh ini, tidak ada bukti atau indikasi atas kejadian tersebut."

Gambar tangkapan layar berita di situs media Washington Times yang memuat pernyataan lengkap Dany Shoham.

Tidak ada bukti atau indikasi

Berbekal alamat e-mail Dany Shoham dari situs Institute for Defence Studies and Analyses, Tempo mengirimkan pertanyaan kepada pria bergelar doktor dalam bidang mikrobiologi medis itu terkait bukti-bukti yang ia peroleh terkait pernyataannya di Washington Times.

Shoham membalas singkat dengan kalimat yang sama seperti yang tertulis dalam Washington Times bahwa tidak ada bukti atau indikasi terjadinya infiltrasi virus Corona dari laboratorium di Wuhan. "So far, there is no evidence or indication for such incident," katanya dalam e-mail kepada Tempo pada 27 Januari 2020.

Organisasi pengecek fakta di Kazakhstan, Factcheck.kz, juga mendapatkan jawaban serupa saat mengkonfirmasi langsung kepada Shoham. Namun, selain menjawab bahwa tidak ada bukti atau indikasi terkait infiltrasi virus Corona dari laboratorium di Wuhan, Shoham menulis, "Segala sesuatu yang terjadi, tentu saja, bisa sepenuhnya alami, dan itulah yang tampaknya terjadi saat ini. Informasi lebih lanjut mengenai asal-usul virus tersebut sangat diperlukan."

Penjelasan Shoham bahwa "there is no evidence or indication for such incident" ini tidak ditulis dalam narasi yang beredar di media sosial.

Virus berasal dari hewan

Peneliti mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra, mengutip data terbaru dalam Journal of Medical Virology tentang virus Corona Wuhan, tiga jenis virus Corona yang bersifat mematikan terhadap manusia berasal dari jenis hewan yang sama sebagai perantara alaminya, yakni kelelawar.

Menurut Sugiyono, walaupun memungkinkan, interaksi langsung antara kelelawar dengan manusia sebenarnya sangatlah jarang. "Tapi virus tersebut dapat pula menginfeksi hewan lainnya, dan hewan perantara tersebutlah yang lebih sering berinteraksi langsung dengan manusia," ujarnya pada 24 Januari 2020.

Dalam kasus SARS pada 2002-2003, Sugiyono menjelaskan bahwa hewan perantaranya adalah musang dan rakun, selain kelelawar itu sendiri. Dalam kasus MERS pada 2012, hewan perantaranya adalah unta. Sedangkan dalam kasus saat ini, material genetik virus Corona Wuhan merupakan rekombinasi dari material genetik virus yang berasal dari kelelawar dan ular.

Hipotesis itu didasarkan pada material genetik virus Corona Wuhan dari sampel korban meninggal yang memiliki kesamaan dengan material genetik ular. Data itu diketahui setelah membandingkan sampel virus tersebut dengan lebih dari 200 jenis virus Corona dari berbagai hewan yang diketahui dijual di sebuah pasar di Wuhan, di mana sejumlah korban infeksi pertama diketahui pernah mendatanginya.

Erlina Burhan dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyatakan bahwa virus Corona berasal dari hewan. Hal inilah yang menjelaskan mengapa 29 orang pertama yang diketahui terinfeksi pada 31 Desember 2019 sebagian besar bekerja di pasar ikan yang juga menjual unggas.

"Memang di antara para ahli berpikir ada kemungkinan menyebar dari manusia ke manusia, mengingat belakangan diketahui ada seorang perawat korban pneumonia yang juga terjangkit. Tapi itu masih diidentifikasi oleh ahli dan WHO," ujar lulusan Master of Science dari Heidelberg University, Jerman, itu.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa virus Corona Wuhan adalah senjata biologis Cina yang bocor tidak bisa dibuktikan. Hal itu pun ditegaskan oleh ahli perang biologis Israel, Dany Shoham, dalam wawancaranya kepada Washington Times. Namun, pernyataan Shoham ini tidak ditulis dalam berbagai narasi yang beredar di media sosial.

IKA NINGTYAS

Ternyata Ini Syarat Dapat Biaya PLN Gratis 3 Bulan, Ternyata Tidak Semua Dapat


Bapak/Ibu yang budiman, ternyata tidak semua dapat biaya PLN GRATIS selama 3 Bulan dari Pemerintah atas pandemik Covid-19 ini. Hanya sebagian pengguna PLN yang diberikan keringanan gratis atau diskon 50%.

Harap Dicermati Info Listrik Yang Gratis dan Diskon 3 Bulan.

Yang dapat Gratis & Diskon :
1. R1/450 VA (gratis)
2. R1T/450 VA (gratis)
3. R1/900 VA (diskon)
4. R1T/900 VA (diskon)

Yang tidak dapat Diskon :
1. R1M/900 VA
2. R1MT/900 VA

Sehingga bila ada pertanyaan, “Saya dapat diskon gak?”
Jawabannya adalah “Silahkan dicek pada struk pembayaran rekening terakhir atau pembelian pulsa terakhir”.
Bila terdapat tulisan R1M atau R1MT, maka tidak dapat diskon.

Keterangan :
R1 = Rumah Tidak Mampu
R1M = Rumah Mampu (Tidak Bersubsidi)
R1T= Token

Bagi Bapak/Ibu yang merasa berhak mendapatkan biaya gratis atau diskon (pada struk tertulis tidak ada tulisan M/mampu), bagi PLN meteran lama (pasca bayar) langsung kunjungi kantor PLN terdekat untuk mendapatkan struk pembayaran gratis atau diskon 50%. Lalu bagi PLN meteran baru token bisa ikuti petunjuk pada gambar di atas.

Top