BREAKING NEWS
Loading...
Arizal & Nadia

Alhamdulillah, akhirnya kutemukan dirimu wahai belahan jiwaku..

Era Digital

Mari songsong era digital dengan penuh semangat dan percaya diri.

Hidup itu indah

Hidup adalah anugerah.

Karya

Terus belajar dan berkarya.

RIZALmedia

Disinilah semua ide dan gagasan saya persembahkan.

Kepanjen Idol

Sebuah wadah yang saya persembahkan untuk mendukung generasi muda kita.

Komunitas Blogger Indonesia

Sebuah komunitas yang saya dirikan dan persembahkan untuk kawan-kawan para blogger dari seluruh Indonesia.

Radio Kepanjen FM

Media radio yang pernah saya dirikan untuk misi hiburan dan pendidikan.

Tentang Arizal

Wawasan

Belajar Blog

Belajar Desain Grafis

Belajar Multimedia

RIZALmedia

Software

Belajar Media Sosial

Film

Hiburan

Arti Kode-Kode yang Terdapat pada Lensa Kamera DSLR



Contoh:Tamron AF 28- 300mm F/3.5-6.3 XR Di VC

1. Tamron : merek lensa

2. AF : Teknologi lensa untuk mengatur fokus secara otomatis, AF = Auto focus.

3.28-300: jangkauan panjang fokal lensa, semakin kecil angkanya maka semakin lebar jangkauannya, semkin besar angka semakin jauh jangkauannya. Lensa yang diberi kode xx-xx mm disebut lensa zoom, kalau kodenya xx mm disebut prime lens/fixed lens.

4.F/3.5-6.3 : menunjukan bukaan terbesar lensa pada panjang fokal yang tertera. kalau lihat contoh maka berarti lensa tsb pada panjang fokal 28mm dia bisa membuka sampai f/3.5, sementara pada panjang fokal 300mm bukaan maksimalnya hanya bisa membuka sampai f/6.3. Bila penulisannya hanya satu angka saja, maka artinya disemua panjang fokal bukaan terbesarnya akan selalu tetap.

5. XR Di VC : teknologi optik yang diterapkan di lensa tsb. masing merk mempunyai kode masing2. seperti contoh di atas VC = vibration compensation, fungsinya mirip dengan IS = image stabilizer pada canon dan VR = Vibration Reduction pada Nikon.


Contoh lagi:Canon EF 50mm f/1.8 II

EF = Lensa digital Canon 50mm = jangkauan fokal lensa f/1.8 = maksimum bukaan II = generasi ke-2

Canon EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS

EF-S = Lensa digital Canon yang hanya compatible untuk Camera cropped body sensor (semua kamera kecuali Canon 5D, EOS mark series) 18-55mm = lensa zoom dari 18 ke 55mm f/3.5-5.6 = bukaan maksimum untuk jangkauan fokal, 18mm = 3.5, 55mm = 5.6 IS = Image Stabilizer, membantu mencegah blur karena getaran tangan waktu mengambil foto pada kondisi gelap.

Ada juga beberapa kode khusus pada lensa Canon:

L = singkatan dari Luxury atau mewah, lensa ini dibikin dengan teknologi terbaik dan bahan terbaik.

USM = Ultra Sonic Motor, Auto Fokus lensa ini cepat dan hampir tidak bersuara

I, II, III = huruf romawi tanda lensa ini telah disempurnakan berapa kali

TE-S = Tilt Shift Lens, lensa khusus yang bisa diputar2

Macro = Lensa spesialisasi untuk foto objek kecil

DO = Diffractive Optical Element, teknologi yang membuat lensa tidak sepanjang dan seberat original.


Contoh lain:Nikon 18-200mm f/3.5-5.6 G ED-IF AF-S VR DX

ED-IF : (Extra-low Dispersion) meminimalisir chromatic aberration (warna kroma pada tepi2 objek sekaligus meningkatkan resolusi dan kontras yang lebih baik. 18-200mm dan f/3.5-5.6 (sama dengan yang di atas (penjelasan untuk lensa Canon AF-S = lensa yang memiliki auto fokus built in sehingga bisa dipake untuk kamera seperti d40 dan d40x. VR = Vibration Reduction, sama dengan IS pada Canon, mencegah blur pada gambar akibat getaran tangan. DX = Lensa compact ringan yang didesain untuk kamera2 digital Nikon yang tidak full frame, sedangkan FX untuk kamera nikon yang full frame format seperti D3. SWM = Silent Wave Motor. Konsepnya sama dengan USM-nya Canon. IF = Internal focus ED = ED glass.


RAGAM LENSA

1. Sudut super lebar (Super wide angle) kadang disebut juga lensa fish eye. Jangkauan sangat luas, sehingga kadang menimbulkan distorsi bentuk. Contoh ukuran lensa: 10 mm, 15 mm.

2. Sudut lebar (Wide angle) Lensa berjangkauan lebar. Cocok untuk memotret panorama atau pemandangan. Contoh ukuran lensa: 18 mm, 24 mm, 28 mm.

3. Standar/Lensa tradisional/ Lensa primer/ fixed lens Digunakan untuk untuk benda-benda berukuran sedang dalam keadaan cahaya yang pas-pasan. disebut lensa normal jika memiliki panjang fokal (focal length) yang setara dengan diagonal gambar yang diproyeksikan kedalam kamera. pada format 35mm dimensi yang diproyeksikan kedalam kamera adalah 24x36mm, sehingga diagonal gambar tersebut adalah 43,27mm atau setara dengan 50mm. Keunggulan lensa primer ini adalah: a. memiliki bukaan diafragma maksimum yang lebih besar daripada lensa jenis lain. b. karena bukaaan diafragma yang maksimum, kamera dapat merekam lebih banyak cahaya dan menghasilkan warna yang lebih kaya. c. ruang tajam (Depth of Field / DOF) yang pendek, sehingga dapat menghasilkan latar belakang yang blur. Contoh ukuran lensa: 50 mm.

4. Telefoto Lensa berjangkauan panjang. Biasa dipakai untuk memotret jarak jauh. Contoh ukuran lensa: 85 mm, 100 mm, 300 mm, 400 mm.

5. Makro Lensa berjangkauan sempit. Biasanya digunakan untuk membuat foto makro atau membuat detil-detil dari sebuah benda. Contoh ukuran lensa: 50 mm makro, 100 mm makro, 300 mm makro.

6. Lensa variasi lensa yang memiliki dua jenis jangkauan. Misalnya lensa wide-to-standard (contoh: 18-55 mm), semi tele (contoh: 70-300 mm), dan sebagainya.

7. Lensa dongak-geser / Tilt-shift lenses yang lazim di fotografi arsitektur digunakan untuk menghindari distorsi sudut lensa lebar yang tercipta akibat fokus diseluruh bangunan. lensa dongak-geser mempunyai fitur yang lebih baik daripada hanya memperbaiki distorsi, mereka juga memberikan fotografer total kontrol atas fokus dan kedalaman lapangan (depth of field/DOF). Lensa ini juga dapat membuat foto terlihat agak janggal dimana bidang kedalaman terlihat "tidak wajar" dan seluruh adegan seperti foto tampak seperti sebuah miniatur. Contoh ukuran lensa: 45 mm

NB:Crop factor Ada perbedaan sensor antara lensa full frame seperti pada kamera film dan lensa kamera digital yang bersensor kurang dari sensor film yang berukuran 24x36 mm. Sebagian besar lebih kecil daripada sensor kamera full frame film 35mm, hal ini berakibat hasil foto pada kamera DSLR non full frame akan kelihatan menciut atau lebih sempit daripada bila kita memakai lensa full frame, hal inilah yang disebut crop factor, Umumnya nilai crop factor sekitar ataua perbandingan antara lensa full frame dibandingkan dengan kamera non full frame adalah : 1,5 hingga 1,6 kali, artinya ukuran lensa efektif pada pada kamera DSLR tersebut adalah 1,5kali ukuran aslinya. misalnya lensa 28mm jika digunakan pada kamera DSLR non full frame akan menghasilkan sudut pandang 42mm dan lensa 35mm akan menghasilkan sudut pandang 52.5mm.

Lensa DSLR yang Bagus untuk Foto Model

Pada dasarnya, semua lensa dapat digunakan untuk foto portrait, dari sangat lebar (wide) sampa telefoto. Tiap lensa memiliki sifat yang berbeda, dan setiap fotografer memiliki lensa favorit yang berbeda-beda. Saya sendiri hampir selalu meraih lensa 85mm f/1.4 saya untuk portrait. Saat dipasang di kamera full frame, saya bisa mendapatkan sudut pandang yang tidak terlalu luas dan sempit. Saat memotret dengan lensa ini, arak antara saya dan subjek foto sekitar 2-4 meter. Jarak yang cukup nyaman untuk saya dan subjek fotonya. Bokeh/latar belakang yang dihasilkan lensa 85mm lembut dan sangat blur, sehingga menonjolkan subjek yang dipotret.


135mm, dengan lensa 70-200mm f/2.8 yang fleksibel. Cocok untuk digunakan di outdoor yang ruangnya luas. Talent: Putri Blouvia

Bagi yang memiliki kamera DSLR dengan sensor APS-C / Cropped sensor, maka ekuivalennya adalah sekitar 55-60mm. Jika 85mm dipasang di kamera bersensor APS-C yang dipakai sebagian besar fotografer amatir dan semi-profesional, maka jarak antara fotografer dan subjek foto menjadi lebih jauh, yaitu sekitar 3-5 meter. Jarak yang agak jauh agak menyulitkan saat memotret di ruang yang sempit dan untuk berkomunikasi. Rekomendasi saya yaitu mengunakan lensa 50-60mm untuk portrait.

Beberapa lensa yang ekuivalennya 85mm yaitu Nikon 58mm f/1.4, Fuji 56mm f/1.2 dan si raksasa, Zeiss Otus 55mm f/1.4. Bagi yang budgetnya terbatas, lensa 50mm f/1.8 merupakan lensa yang paling terjangkau, dan tidak beda terlalu banyak sudut pandangnya dibandingkan lensa yang saya sebutkan sebelumnya.

Bagi yang menyukai fleksibilitas zoom dalam memotret portrait, lensa zoom 70-200mm f/2.8, ideal untuk kebutuhan itu. Lensa telefoto mengkompresi ruang sehingga wajah tampak lebih fotogenik. Namun harga yang tinggi dan ukuran lensa yang besar mungkin merintangi sebagian besar orang untuk mengunakan lensa ini. Lensa dengan jarak fokus (focal length) 24-70mm (ekuivalen dengan 17-50mm di kamera APS-C) juga bagus untuk portrait yang juga memasukkan elemen lingkungan/background yang luas. Lensa zoom lebar sampai menengah ini memudahkan kita untuk memasukkan lingkungan subjek berada sehingga cocok untuk foto human interest.


Lensa fix 85mm memiliki bukaan lensa yang besar sehingga membuat latar belakang sangat blur. Foto diatas dibuat dengan bukaan f/2.2 Talent: Jasmine

Rekomendasi lensa portrait untuk pengguna kamera DSLR Canon bersensor APS-C. Misalnya Canon seri 600D/70D
Murah: Canon 50mm f/1.8
Sedang: Canon 50mm f/1.4, Canon 85mm f/1.8 (untuk close up)
Mahal: Canon 70-200mm f/2.8 IS atau sejenisnya dari merek lain (Sigma, Tamron)

Rekomendasi untuk kamera Canon full frame. Misalnya Canon 1D, 5D, 6D
Sedang: Canon 85mm f/1.8
Mahal: Canon 70-200mm f/2.8 IS, Canon 85mm f/1.2

Rekomendasi lensa portrait untuk pengguna kamera DSLR Nikon bersensor APS-C/DX. Misalnya Nikon D3200, D5200, D7100
Murah: Nikon 50mm f/1.8G
Sedang: Nikon 85mm f/1.8G (untuk close-up)
Mahal: Nikon 70-200mm f/2.8 VR, 58mm f/1.4

Rekomendasi untuk kamera Nikon full frame. Misalnya Nikon D600, D800, D4
Sedang: Nikon 85mm f/1.8G
Mahal: Nikon 70-200mm f/2.8 VR

Rekomendasi untuk kamera mirrorless Olympus & Panasonic
Sedang: Olympus 45mm f/1.8
Mahal: Olympus 75mm f/1.8, Panasonic 35-100mm f/2.8

Rekomendasi untuk kamera mirrorless Sony
Sony 50mm f/1.8 OSS

Top